Home / Daerah / Generasi Cinta Budaya Tumbuh di Kulon Progo: Anak-Anak Tampil Memukau di Pentas Art for Children 2025

Generasi Cinta Budaya Tumbuh di Kulon Progo: Anak-Anak Tampil Memukau di Pentas Art for Children 2025

 

Kulon Progo,REDAKSI17.COM — Tepuk tangan riuh menggema di Auditorium Taman Budaya Kulon Progo dalam penampilan yang penuh percaya diri oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD), Kamis (23/10/2025). Sebanyak 50 anak SD dari berbagai kapanewon di Kulon Progo tampil penuh semangat dalam Pentas Apresiasi Art for Children (AFC) 2025, dengan mempersembahkan pertunjukan berjudul “Laskar Pare Anom dan Pohon Terakhir.”

Acara ini merupakan puncak kegiatan Art for Children, program pelatihan seni yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo melalui Dinas Kebudayaan (Kundho Kabudayan) sejak April hingga Oktober 2025 dengan menggunakan Dana Keistimewaan DIY Tahun Anggaran 2025. Selama 24 kali pertemuan yang dilaksanakan setiap Sabtu pagi, anak-anak belajar dan berlatih di lima bidang seni, yakni tari, teater, karawitan, musik, dan macapat.

Dalam pementasan Laskar Pare Anom dan Pohon Terakhir, anak-anak menampilkan kisah tentang sekelompok anak kampung yang berselisih karena penebangan pohon di hutan mereka. Ada yang gembira karena hutan menjadi lapang, namun ada pula yang sedih karena kehilangan keteduhan. Pada akhirnya, mereka bersatu kembali untuk menjaga alam bersama. Pesan sederhana namun sarat makna tentang cinta lingkungan, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Joko Mursito, S.Sn., M.A., menyampaikan bahwa Art for Children merupakan inisiatif dari Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, sebagai upaya membekali generasi muda agar mencintai dan mengembangkan seni tradisi sejak dini.

“Anak-anak ini bukan hanya pentas dan belajar seni, tetapi juga berproses dan belajar nilai-nilai kehidupan seperti gotong royong, menghargai perbedaan, dan mencintai budaya lokal,” ujarnya.

Anak-anak tersebut tampil memukau di hadapan Bupati Kulon Progo Dr. H. R. Agung Setyawan, S.T., M.Sc., M.M., Wakil Bupati H. Ambar Purwoko, serta jajaran pejabat dan tokoh budaya, termasuk Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo Umar Sanusi H.P., Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Drs. Nur Wahyudi, M.M., Kepala Balai Pendidikan Menengah Heru Santoso, S.Pd., M.Eng., Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Ridwan Usman, S.H., M.M., Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kapanewon se-Kulon Progo, Forkopimkap Pengasih, serta para orang tua dan penonton Art for Children.

Bupati Kulon Progo, Dr. H. R. Agung Setyawan, dalam sambutannya menyampaikan rasa salut dan bangga terhadap seluruh peserta dan pihak yang terlibat. Agung menegaskan bahwa dalam pembangunan, sumber daya manusia adalah bagian terpenting.

“Anak-anak adalah subjek utama yang akan menggerakkan roda pembangunan Kulon Progo di masa depan. Tidak cukup hanya pendidikan formal, tetapi juga pendidikan nonformal, spiritualitas, dan pembentukan karakter, termasuk melalui kegiatan seperti Art for Children ini,” tuturnya.

Pemkab Kulon Progo memberikan apresiasi positif terhadap keberlangsungan program AFC.

“Dengan mendidik anak-anak kita melalui seni, kita sesungguhnya sedang memberikan fondasi kekuatan untuk masa depan bangsa, karena daerah yang kuat adalah daerah yang warganya menghargai akar budaya,” tambahnya.

Sebagai bentuk penghargaan, seluruh peserta menerima sertifikat atas dedikasi dan semangat mereka selama pelatihan. Selain itu, Dinas Kebudayaan juga melaksanakan penanaman pohon oleh Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo, dilanjutkan dengan penyerahan hibah sarana dan prasarana kepada lembaga kebudayaan, serta pelepasan dua dalang muda asal Kulon Progo yang akan mewakili DIY ke tingkat nasional.

Pentas Art for Children menjadi wujud nyata bahwa seni dan budaya bukan sekadar hiburan, tetapi sarana untuk membangun karakter dan menanamkan rasa cinta tanah kelahiran. Saat tirai panggung tertutup dan tepuk tangan menggema, semangat anak-anak itu menjadi simbol harapan bahwa masa depan budaya Kulon Progo ada di tangan generasi kecil yang berani bermimpi, berkarya, dan mencintai Bumi Binangun dengan sepenuh hati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *