Gondokusuman,REDAKSI17.COM– Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong Gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) agar diimplementasikan di tingkat rumah tangga juga unit masyarakat yang lain termasuk sekolah.

Seperti halnya yang diterapkan di SD Muhammadiyah Sagan yang turut menggerakkan guru dan murid untuk menekan volume sampah yang dibawa ke Depo.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan apresiasi atas inisiatif serta langkah konkret yang dilakukan SD Muhammadiyah Sagan terkait Gerakan MAS Jos. Melalui gerakan pembiasaan kepada murid yaitu Ratu Melisa yaitu radius satu meter lihat sampah ambil.

“Sampai hari ini sampah di Kota Yogyakarta sekitar 290 ton, kita baru bisa menyelesaikan 190 ton, sisa hampir 100 ton yang masih jadi permasalahan. Untuk itu kami terus mengajar masyarakat agar turut mendukung, dimulai dengan memilah kemudian mengolah sampah. Seperti yang dilakukan SD Muhammadiyah Sagan, kami sampaikan terima kasih, karena ini jadi upaya gotong royong kita bersama,” ujarnya pada Sabtu (6/9/2025) dalam Temu Alumni di SD Muhammadiyah Sagan.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo hadir dalam Temu Alumni SD Muhammadiyah Sagan.

Pihaknya menyatakan, komitmen SD Muhammadiyah Sagan untuk menekan sampah yang dibawa ke Depo, dengan mengolah sampahnya secara mandiri dapat menjadi praktik baik juga contoh bagi sekolah lain baik negeri maupun swasta.

“Kita tahu bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, yang mana kita sebagai individu juga harus punya kesadaran dan kepedulian pada pengelolaan sampah, untuk itu mari kita gotong royong menuntaskan masalah sampah, agar lingkungan kita makin bersih, sehat dan nyaman,” ajaknya.

Sementara itu Kepala SD Muhammadiyah Sagan Suwarjo mengatakan, pemilahan sampah menjadi pembiasaan bagi seluruh guru dan murid, karena sudah disediakan empat tempat sampah sesuai jenisnya. Dengan harapan tidak hanya dilakukan di sekolah tapi juga di rumah.

“Jadi sampah dari sini kami pilah, untuk jenis plastik kami kumpulkan di SMP Muhammadiyah 10 karena ada pengepul yang membeli, kemudian kardus dan kertas kami bawa ke bank sampah RW, sementara sampah organik sisa makanan akan diambil oleh penjaga sekolah yang punya ternak ayam dan bebek,” katanya.