Dalam penyampaiannya Gibran menegaskan, ke depan Indonesia tidaklah boleh mengekspor unsur mentah serta harus memroduksi material yang di tempat dalam negeri melalui program hilirisasi industri.
“Indonesia negara besar kita harus bersyukur Indonesia memiliki sumber daya alam yang mana sangat kaya. Di antaranya kita miliki cadangan nikel terbesar pada dunia, timah terbesar nomor 2 dalam dunia. Oleh lantaran itu, program pengolahan lanjutan harus dilanjutkan dan juga diperluas cakupannya,” kata Gibran.
Cakupan ini lanjutnya bukan cuma perluasan tambang, tapi sektor pengembangan pertanian, maritim serta juga hilirisasi digital.
Menurut Gibran, mengurangi ekspor barang mentah akan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
“Kita menggalakkan transisi energi hijau seperti bioavtur, biodiesel & bioetanol yg sdh dijalankan meliputi B35 lalu B40,” jelasnya.
“Potensi energi baru terbarukan kita juga sudah luar biasa, bisa jadi mencakup 3.686 gigawatt, yang digunakan meliputi energi surya, air, angin, bio energi kemudian panas bumi. oleh lantaran itu pentahelix wajib didorong,” pungkas Gibran.