Home / Daerah / Gotong Royong Wujudkan Generasi Sehat Bebas Stunting DIY

Gotong Royong Wujudkan Generasi Sehat Bebas Stunting DIY

Yogyakarta (20/10/2025) REDAKSI17.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY bersama DPRD DIY terus memperkuat sinergi dan semangat gotong royong lintas sektor untuk mempercepat penanganan stunting. Melalui dukungan regulasi, alokasi anggaran kelurahan, serta partisipasi aktif masyarakat, langkah ini diharapkan mampu mewujudkan generasi Yogyakarta yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengatakan upaya kolektif untuk menurunkan angka stunting di DIY kini semakin konkret dengan adanya dukungan anggaran dari DPRD DIY. Pada tahun 2025 telah disiapkan dana sebesar Rp4,5 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk 45 kelurahan di Kota Yogyakarta, dengan masing-masing menerima Rp100 juta guna mempercepat penanganan stunting di wilayahnya.

“Anggaran ini kami perjuangkan agar bisa langsung menyentuh masyarakat, terutama balita, ibu hamil, dan calon pengantin yang membutuhkan pendampingan gizi. Program ini menjadi bentuk komitmen nyata kami bersama Pemda DIY untuk membangun generasi sehat,” ujar Eko Suwanto dalam kegiatan Sosialisasi Perda Nomor 3 Tahun 2024 di Kelurahan Muja-Muju, Umbulharjo, Minggu (19/10).

Eko menambahkan, langkah percepatan penanganan stunting tidak hanya bergantung pada dana, tetapi juga pada semangat gotong royong dan kerja sama lintas elemen. Ia menyampaikan apresiasi kepada kader PKK, Tim Pendamping Keluarga (TPK), Posyandu, serta tenaga kesehatan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam edukasi gizi masyarakat. “Kami matur nuwun atas dedikasi semua pihak yang terus turun ke lapangan membantu warga,” tambahnya.

Dalam forum sosialisasi tersebut, hadir pula Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Wisnu Sabdono Putro, serta Anggota DPRD Kota Yogyakarta Haryanto. Acara ini menjadi wadah dialog interaktif antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi stunting sekaligus meningkatkan pemberdayaan masyarakat di tingkat kelurahan.

Respon positif datang dari masyarakat penerima manfaat. Wahyuni, salah satu ibu penerima bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), mengungkapkan rasa syukur atas perhatian pemerintah. “Anak saya suka telur orak-arik. Telur ini membantu menambah protein untuk tumbuh kembangnya,” katanya.

Menurut Eko Suwanto, sekitar 2.250 balita dan ibu hamil di Kota Yogyakarta akan menjadi penerima manfaat program tersebut. “Melalui dana Rp100 juta per kelurahan, kami harapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan sekaligus menggugah kesadaran masyarakat untuk saling peduli. Gotong royong adalah kunci keberhasilan bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Lurah Muja-Muju Dwi Wahyudi Hamzah memberikan masukan agar variasi jenis PMT dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. “Telur omega banyak disukai, tetapi bahan seperti ayam, lele, atau makanan beku tidak selalu cocok. Harapannya ke depan, jenis bantuan bisa lebih fleksibel sesuai selera warga,” jelasnya.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menilai langkah Pemda DIY dan DPRD DIY ini sebagai strategi efektif untuk memperkuat ketahanan keluarga. Ia berharap agar setiap kelurahan dapat menjalankan program secara transparan dan tepat sasaran. “Kota Yogyakarta telah menunjukkan penurunan angka stunting yang cukup baik. Namun kita tidak boleh lengah. Semua pihak harus berperan aktif menjaga keberlanjutan program ini,” tandasnya.

Melalui penguatan regulasi, dukungan anggaran, dan keterlibatan masyarakat, Pemda DIY berkomitmen menjadikan gerakan percepatan penanganan stunting sebagai gerakan bersama. Semangat gotong royong yang menjadi jati diri masyarakat Yogyakarta diharapkan mampu menjadi fondasi utama dalam mewujudkan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *