Yogyakarta (05/02/2025)REDAKSI17.COM– Lima kepala daerah kabupaten/kota terpilih se-DIY beserta wakilnya, bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada Rabu (05/02) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Yogyakarta. Pada pertemuan ini, Sri Sultan menyampaikan harapan agar komunikasi antara Pemda DIY dengan kabupaten/kota bisa lebih baik lagi, demi pelayanan pada masyarakat DIY.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono usai mendampingi Gubernur DIY dalam pertemuan tersebut. Beny mengatakan, pertemuan ini sekaligus bentuk silaturahmi antar kepala daerah kabupaten/kota dengan Sri Sultan. Sri Sultan pun sangat antusias jelang pelantikan kepala daerah pada 20 Februari 2025 mendatang.
“Pertemuan ini yang jelas untuk saling bersilaturahmi. Walaupun sudah sangat saling mengenal, tapi ke depan hubungannya antara Gubernur dengan kepala daerah kabupaten/kota. Tentu silaturahmi awal ini adalah upaya untuk komunikasi yang lebih baik ke depannya, agar tidak ada sekat antara kepala daerah kabupaten/kota dengan Gubernur,” ungkap Beny.
Beny menuturkan, Sri Sultan pun sempat menyampaikan beberapa hal sebelum para kepala daerah kabupaten/kota ini dilantik secara formal. Salah satu hal yang ditegaskan Sri Sultan ialah persoalan efisiensi dan kehati-hatian dalam penggunaan anggaran.
“Bapak Gubernur jelas menegaskan saat ini kita semua sedang prihatin, jadi tidak boleh berlebih dalam anggaran. Efisiensi penggunaan anggaran harus dilakukan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat. Dan yang tidak kalah penting menurut beliau adalah bupati dan wali kota terpilih harus juga berhati-hati dalam penggunaan anggaran,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, Sri Sultan menyampaikan pesan kepada mereka sebagai kelapa daerah terpilih untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Menurut Halim, Sri Sultan pun menekankan pentingnya kehati-hatian, tetapi progresivitas harus terus ada dan nyata.
“Kami diminta harus selalu bisa melihat perubahan yang tengah terjadi. Kami juga diminta membuat program-program pemerintah daerah yang harus bisa lebih bermanfaat dan berdampak kepada masyarakat. Dan yang tidak kalah pentingnya harus selalu berhati-hati,” ungkapnya yang akan melanjutkan jabatan untuk periode kedua.
Wali Kota Yogyakarta terpilih, Hasto Wardoyo mengungkapkan, refocusing anggaran menjadi salah satu pesan utama yang disampaikan oleh Sri Sultan. Dan khusus untuk Kota Yogyakarta, Sri Sultan juga berharap persoalan sampah dapat segera teratasi. Dan menurut Hasto, penanganan sampah memang menjadi prioritas karena juga berhubungan dengan pesan Presiden RI, Prabowo Subianto terkait pembangunan SDM.
“Prinsipnya Ngarsa Dalem memberikan optimisme ke depan, sampah akan lebih cepat teratasi. Dan bagi kami soal sampah atau lingkungan ini memang harus ada refocusing dan menjadi prioritas karena lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan, yang muaranya tentu soal kualitas SDM,” imbuhnya.
Bupati Sleman terpilih, Harda Kiswaya menuturkan, Sri Sultan berpesan agar APBD daerah bisa selaras dan tematik dengan provinsi dan pusat, sehingga segala proses agenda pembangunan akan jauh lebih baik. Dan secara pribadi Harda mengaku sepakat dengan penyusun APBD tematik.
“Secara khusus memang tidak ada pesan untuk Sleman. Namun terkait kebencanaan, kami dlu saat masih menjabat telah membuat mitigasi bencana. Kami pun sudah membedah terkait kawasan rawan bencana secara akademis, tinggal pelaksanaannya sesuai petunjuk yang ada,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo terpilih, Agung Setyawan mengatakan, Sri Sultan memiliki pesan khusus untuk dirinya agar lebih fokus pada pengembangan aerotropolis dan embarkasi haji/umrah yang harus segera ada. Sri Sultan pun mendorong untuk adanya investasi di bidang perhubungan dan perhotelan yang mampu menampung kegiatan umroh maupun haji.
“Untuk pesan secara umum, kami diharuskan menggunakan anggaran lebih efektif dan efisien yang disesuaikan dengan kebutuhan. Ngarsa Dalem juga berharap pemanfaatan anggaran untuk program-program tematik,” imbuhnya.
Bupati Gunungkidul terpilih, Endah Subekti Kuntariningsih pun mengamini bahwa Sri Sultan memberi arahan dan petunjuk agar berhati-hati dalam menjalankan roda pemerintahan. Mereka pun diminta berkomunikasi secara aktif dan dalam perencanaan pembangunan bisa menyesuaikan dengan visi misi Gubernur DIY.
“Sedangkan pesan khusus untuk Gunungkidul, karena pariwisata kami sedang meningkat, beliau menghendaki adanya perencanaan yang lebih bagus. Pemetaan, dan identifikasi wilayah. Dengan begitu kami bisa tahu mana yang sekiranya anggaran dari DIY bisa mengintervensi kabupaten,” imbuhnya.
HUMAS DIY