Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Aktivitas vulkanik kembali terjadi di yang mana dimaksud berada di area tempat perbatasan DI Yogyakarta lalu Jawa Tengah pada Minggu (8/10).
Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan serta Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak maksimum 1,8 kilometer.
Tercatat aktivitas vulkanik itu terjadi pukul 18.00 hingga 24.00 WIB.
“Teramati 20 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter,” kata Suraji, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, dalam keterangan yang dimaksud hal itu dikutip Antara, Senin (9/10).
BPPTKG mencatat terdapat 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-14 milimeter serta lama gempa 35,64-197,24 detik selama periode enam jam.
Selain itu, terjadi 30 kali gempa hybrid dengan amplitudo 3-10 milimeter lalu lama gempa 4,4-9,32 detik.
Guguran lava lalu awan panas ini miliki prospek bahaya di dalam dalam sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, kemudian Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Sedangkan dalam sektor tenggara, yaitu meliputi Sungai Woro sejauh maksimal lima kilometer serta Sungai Gendol sejauh lima kilometer.
Di sisi lain, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dari puncak Gunung Merapi dapat mencapai radius tiga kilometer.
BPPTKG mengeluarkan imbauan kepada warga dalam daerah berpotensi bahaya agar menghentikan kegiatan. Masyarakat juga diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat vulkanik.
Selain itu, BPPTKG juga mengimbau penduduk agar waspada terhadap bahaya lahar, terutama saat hujan pada seputar Gunung Merapi.
