Yogyakarta (16/12/2024) REDAKSI17.COM – Memperingati Dies Natalis ke-75 pada 19 Desember 2024 mendatang, UGM kembali akan menggelar penganugerahan Hamengku Buwono (HB) Award. Dan kandidat penerima HB Award tahun ini ialah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir.
Hal ini dikemukakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Bertempat di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (16/12), Arie menungkapkan, tim UGM bertemu Sri Sultan kali ini dalam rangka berkonsultasi tentang penganugerahan HB Award.
“Puncak peringatan dies natalis UGM selalu ada penganugerahan Hamengku Buwono Award yang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya, yang difasilitasi oleh UGM. Karena itu, kami datang konsultasi soal hal ini, dan beliau sudah setuju dengan hasil yang dirangkum Dewan Guru Besar,” ungkapnya.
Dikatakan Arie, penganugerahan HB X ini juga menjadi bagian dari komitmen UGM bersama Kraton Yogyakarta untuk memberi penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berjuang bersama mengembangkan pendidikan di Indonesia. Dalam kesempatan ini, ia pun menegaskan UGM selalu berupaya bersinergi dengan Pemda DIY dalam berbagai aspek.
“Sebetulnya kami cukup sering berkonsultasi dengan Ngarsa Dalem. Seperti tadi, kami juga berdiskusi soal penanganan sampah. Kami sampaikan bahwa UGM tetap punya komitmen untuk membantu pengelolaan sampah, dengan pengetahuan, alat, dan teknologi yang kita miliki, termasuk melalui KKN. Ini tentu untuk DIY yang lebih baik lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. Muhammad Baiquni menambahkan, bagi UGM, upaya mempersatukan menjadi penting. Sebagai akademisi yang punya keragaman keilmuan, UGM tentunya juga harus ditata dengan kelembagaan yang baik agar melahirkan para pemimpin terbaik.
“Tentu kami ingin melahirkan pemimpin berskala nasional, di mana saat ini sudah cukup banyak lulusan UGM yang menjadi pimpinan di tingkat nasional, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, kemasyarakatan, maupun pemerintahan. Dan hamamayu hayuning bawono menjadi filosofis sekaligus praktik-praktik yang bisa dilakukan dan dikembangkan bersama UGM untuk mencari solusi di semua tingkatan masyarakat,” paparnya.
HUMAS DIY