Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Peringatan Hari Anti Korupsi Dunia (Hakordia) Tahun 2025 secara resmi dipusatkan di DIY dan untuk pertama kalinya puncak acara di gelar di luar Jakarta. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI menegaskan bahwa meskipun berlangsung di luar ibu kota dan melibatkan ribuan unsur masyarakat, rangkaian acara empat hari ini dipastikan lebih hemat dan efisien dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ketua KPK RI, Setyo Budi, dalam konferensi pers di Gedung KPK RI, Jakarta, Rabu (03/12) menyebut, KPK RI resmi menetapkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai pusat penyelenggaraan kegiatan pada 6–9 Desember 2025. Puncak acara digelar pada 9 Desember 2025 mendatang di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Acara akan digelar secara sederhana namun merakyat, dengan fokus pada pelibatan UMKM lokal, karnaval budaya, dan komunitas sipil. “Konsep yang diusung menekankan pelibatan publik secara luas dan penguatan gerakan antikorupsi melalui kegiatan yang dekat dengan masyarakat,” kata Setyo Budi.
Setyo Budi, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan berbagai pihak serta menekankan tema besar tahun ini: “Satukan Aksi Basmi Korupsi.” “Tema tersebut selaras dengan semangat Presiden dalam penguatan pemberantasan korupsi sebagaimana tertuang dalam Asta Cita yang ketujuh,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemberantasan korupsi adalah tugas seluruh elemen bangsa. Menurutnya, gerakan anti korupsi bukan hanya tugas penegak hukum atau KPK, melainkan gerakan kolektif seluruh rakyat Indonesia. Hakordia menurut Setyo Budi adalah momentum penting untuk menjaga konsistensi, sistem, dan keberlanjutan agenda pemberantasan korupsi.
“Korupsi adalah musuh bersama dan hanya dengan aksi bersama kita dapat mengatasinya.”
Menurutnya, rangkaian acara di DIY dirancang lebih inklusif dengan melibatkan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, aparat penegak hukum, akademisi, pelaku usaha, komunitas budaya, hingga masyarakat sipil. Acara puncak pada 9 Desember diharapkan dapat dihadiri langsung oleh Presiden RI. Acara akan mencakup penampilan seni budaya, peluncuran program-program antikorupsi nasional dan pengumuman hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025.
Selain itu, berbagai side event juga dihadirkan seperti seminar, Integrity Expo, kegiatan budaya dan kreativitas seperti movie day, pameran mural, dan karnaval budaya. Seluruhnya melibatkan komunitas dan seniman lokal.
Salah satu fokus utama adalah pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pasar UMKM dan Pasar Kangen Antikorupsi. Kegiatan edukasi antikorupsi juga akan ditujukan untuk guru, anak usia dini, dan penyandang disabilitas.
“UMKM yang hadir menjadi cerminan semangat menumbuhkan kemandirian dan kejujuran di tengah masyarakat,” kata Setyo Budi.
Sorotan utama Hakordia 2025 adalah peluncuran hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025. SPI adalah instrumen strategis yang memetakan risiko korupsi dalam layanan publik serta efektivitas langkah pencegahannya.
SPI tahun ini dilaksanakan pada 653 kementerian/lembaga/pemda dan 4 BUMN. KPK mengajak seluruh instansi menjadikan hasil SPI sebagai dasar perbaikan sistem, bukan sebatas laporan administratif.
“Data SPI bukan sekadar angka, tetapi suara masyarakat dan pegawai yang memberikan gambaran jujur tentang kondisi tata kelola kita,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta, serta seluruh pihak yang mendukung penyelenggaraan Hakordia 2025. “Tanpa dukungan dan upaya bersama, persiapan ini tidak akan terwujud,” ujarnya.
Masyarakat Indonesia diundang berpartisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan, baik secara langsung di Yogyakarta maupun secara daring. Informasi lengkap tersedia di kpk.go.id/hakordia2025.
Karnaval Seni dan Budaya Hakordia 2025 akan digelar pada Sabtu 06 Desember 2025 pukul 12.00 – 18.00 WIB, dengan titik awal dari DPRD DIY dan berakhir di Titik 0 Km. Peserta diperkirakan sedikitnya 600 orang. Oleh karena itu, ada 10 titik jalan yang akan di tutup.
10 titik akses jalan yang ditutup adalah Jl. Malioboro titik penutupan utama di bagian utara kawasan Malioboro; Jl. Sosrowijayan, Akses dari sisi barat kawasan Malioboro; Jl. Perwakilan, akses dari sisi timur kawasan Malioboro; Jl. Dagen, akses masuk dari barat di segmen tengah rute; Jl. Pajeksan, akses masuk dari barat; Jl. Suryatmajan, akses masuk dari timur; Jl. Reksobayan, akses masuk dari barat menjelang area Titik Nol Kilometer; Jl. Ahmad Dahlan (Sisi Barat), akses di area selatan dekat Alun-alun Utara; Jl. Alun-alun Utara, Akses langsung menuju kawasan Alun-alun Utara; Jl. Panembahan Senopati, Akses di area selatan, dekat Titik Nol Kilometer dan Fort Vredeburg.
Bagi masyarakat umum, tersedia sejumlah area parkir dengan jam operasional bervariasi:Area Parkir Beskalan (Belakang Teras Malioboro 1) kapasitas roda 4 adalah 20 unit, kapasitas roda 2 adalah 300 – 400, 24 Jam; Area Parkir Malioboro 2 (Samping Pasar Beringharjo) kapasitas mobil 60 – 70 unit, motor 100 – 200 dengan jam operasional 08.00 – 17.00 WIB; Area parkir Menara Kopi atau TKP Abu Bakar Ali 2, kapasitas roda empat 100 – 150 unit kapasitas roda dua 200 – 300 unit dan jam operasional jam 08.00 – jam 18.00; Area Parkir Senopati kapasitas mobil 40-60 unit kapasitas motor tidak ada dan jam operasional pukul 08.00 pagi- 18.00 WIB; Area Parkir Alun-Alun Utara kapasitas mobil 20 hingga 30 unit kapasitas motor 50-100 unit jam operasional 08.00 WIB – hingga 18.00 WIB; Area Parkir Ketandan kapasitas mobil 30 unit kapasitas motor 50 hingga 100 unit jam operasional.
Pemda DIY memohon maaf kepada masyarakat atas potensi kepadatan lalu lintas selama pelaksanaan karnaval dan rangkaian acara Hakordia 2025. Pemda DIY juga mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan rute perjalanan dan memanfaatkan kantong-kantong parkir yang telah disediakan.
Humas Pemda DIY




