Jakarta,REDAKSI17.COM – Hamas mengaku pihaknya sudah menerima tanggapan Israel perihal usulan gencatan senjatanya. Hal itu seperti yang mana dikatakan oleh Wakil Ketua kelompok Hamas, Khalil Al Hayya, pada Gaza, Sabtu (27/4/2024).
Dia mengatakan pihaknya sudah pernah terjadi menerima tanggapan resmi Israel pada hari Sabtu terhadap usulan gencatan senjata terbarunya. Namun, dia mengatakan masih harus mempelajarinya sebelum menyampaikan jawaban.
“Hamas hari ini sudah pernah lama menerima tanggapan resmi dari pendudukan Zionis terhadap proposal yang mana dimaksud disampaikan kepada mediator Mesir dan juga juga Qatar pada 13 April,” ujarnya seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/4/2024).
Setelah lebih lanjut banyak dari enam bulan konflik Palestina juga Israel, perundingan masih menemui jalan buntu. Adapun Hamas tetap berpegang pada tuntutannya bahwa perjanjian apa pun harus mengakhiri perang.
 Foto: Warga memeriksa bangunan yang hancur usai pengeboman yang digunakan dimaksud diimplementasikan oleh militer Israel di dalam area Rafah, Jalur Gaza Selatan, Jumat (15/12/2023). (SAID KHATIB / AFP)Warga memeriksa bangunan yang hal itu hancur usai pengeboman yang digunakan dilaksanakan oleh militer Israel pada Rafah, Jalur Gaza Selatan, Jumat (15/12/2023). (SAID KHATIB / AFP) |
Selain itu, delegasi Mesir mengunjungi Israel untuk berdiskusi dengan para pejabat Israel pada Jumat lalu untuk mencari cara memulai kembali perundingan guna mengakhiri konflik.
Hal itu juga dilaksanakan guna mengembalikan sisa orang yang itu disandera ketika Hamas menyerbu kota-kota Israel pada 7 Oktober lalu.
Seorang pejabat dalam sana mengatakan bahwa Israel bukan mempunyai usulan baru untuk diajukan, meskipun pihaknya bersedia mempertimbangkan gencatan senjata terbatas pada mana 33 sandera akan dibebaskan oleh Hamas, dibandingkan dengan 40 sandera yang mana dibahas sebelumnya.
Sebelumnya, Amerika Serikat lalu 17 negara lainnya mengajukan permohonan Hamas untuk membebaskan semua sandera sebagai jalan untuk mengakhiri krisis ini.
Adapun, Hamas berjanji untuk bukan menyerah terhadap tekanan internasional. Hamas mengatakan pihaknya terbuka terhadap ide atau proposal apa pun yang digunakan mana mempertimbangkan kebutuhan serta juga hak-hak rakyat dalam sana.
