Home / Ekobis / Harga Batu Bara Cetak Rekor Tertinggi 4 Bulan, Dekati US$ 150/Ton

Harga Batu Bara Cetak Rekor Tertinggi 4 Bulan, Dekati US$ 150/Ton

Harga Batu Bara Cetak Rekor Tertinggi 4 Bulan, Dekati US$ 150/Ton

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Harga batu bara terpantau masih tinggi ditopang kenaikan permintaan listrik dalam dalam tengah gelombang panas yang tersebut mana terjadi belakangan ini.

Dilansir dari Refinitiv, nilai kontrak batu bara Juni acuan ICE Newcastle pada perdagangan Kamis (2/5/2024) naik 0,58% pada level US$148,25 per ton. Posisi ini merupakan yang mana tertinggi sejak 11 Desember 2023 atau empat bulan lebih lanjut tinggi yang digunakan saat itu sempat menyentuh hitungan US$153 per ton.

Kenaikan kemarin juga memperpanjang rally batu bara menjadi empat hari beruntun. Selama empat hair tersebut, biaya jual batu bara sudah terbang 10%.

Sentimen positif terkait kenaikan biaya batu bara juga terjadi pada area tengah permintaan yang mana mana tinggi akibat heat wave atau gelombang panas yang mana yang menyelimuti daerah Asia serta ASEAN dalam beberapa minggu terakhir.

Setidaknya hal itu terjadi di tempat dalam Asia Selatan lalu Asia Tenggara. Mulai dari India, Bangladesh lalu Filipina, Thailand, Kamboja, Myanmar, kemudian juga Vietnam.

Heat wave yang mana digunakan terjadi itu berujung pada peningkatan permintaan listrik untuk pendingin ruangan/AC. Kekeringan serta suhu panas juga akan menghasilkan sumber daya air berkurang sehingga pembangkit tenaga listrik akan berkurang kapasitasnya.

India juga bersiap menghadapi musim panas Pemerintah India memperkirakan permintaan listrik akan mencapai puncak pada musim panas April-Juni. Permintaan listrik diperkirakan akan menembus 250 Giga Watt (GW). Angka yang dimaksud disebut lebih lanjut besar tinggi dibandingkan pada puncak musim panas tahun lalu pada September 2023 yakni 243 Gw.

Untuk mengantisipasi lonjakan pemanfaatan listrik juga batu bara dalam pembangkit, pemerintah India sudah memohonkan pembangkit untuk mengimpor batu bara lebih besar lanjut awal.

India juga sudah menggenjot produksi menjadi 78,69 jt ton pada April. Produksi hal hal itu naik 7,41% dibandingkan periode yang dimaksud sejenis tahun lalu.

India pernah merasakan pengalaman pahit saat mengalami krisis energi pada musim panas 2022 dikarenakan tingginya permintaan listrik di tempat dalam tengah gelombang panas.

Pada Maret lalu, pemerintah India memperpanjang mandatory 6% batu bara impor untuk perusahaan pembangkit batu bara hingga Juni 2024.

Kewajiban itu untuk mengantisipasi lonjakan kenaikan energi pada puncak musim panas mendatang. Pemerintah India sudah menerapkan kewajiban impor batu bara pada 2022. Pada awal kebijakan berlaku, besaran impor ditetapkan sebesar 10%. Besaran mandatory kemudian diturunkan menjadi 6% pada Januari 2023 kemudian 4% pada September 2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *