Jakarta, REDAKSI17.COM– Harga batu bara mulai rebound pada perdagangan awal pekan ini. Penguatan biaya terjadi seiring dengan suhu yang dimaksud yang disebut tambahan dingin dalam dalam Eropa juga keresahan pasar akan ketegangan pada Moskow, Rusia.
Menurut data yang digunakan mana diperoleh dari Refinitiv, pada perdagangan Senin (25/3/2024), harga jual jual batu bara ICE Newcastle untuk kontrak April ditutup pada level US$ 126,3 per ton atau mengalami penguatan sebesar 1,45%. Penguatan ini memutus tren buruk sang pasir hitam yang itu ambruk lima hari beruntun sebelumnya dengan pelemahan mencapai 4,5%.
Kenaikan nilai tukar batu bara ditopang oleh keresahan di area area Rusia setelah serangan ISIS ke sebuah konser di area tempat Moskow, Rusia, akhir pekan lalu.
Kekhawatiran akan risiko yang digunakan terjadi dalam Rusia turut mempengaruhi pergerakan pasar energi, mengingat perang Rusia-Ukraina sempat menciptakan lonjakan nilai batu bara cukup signifikan.
“Serangan teroris di area dalam Moskow telah terjadi terjadi meningkatkan ketegangan lebih lanjut besar lanjut pada wilayah itu kemudian pasar kemungkinan akan menjadi sensitif dalam waktu dekat,” kata konsultan energi Auxilione yang mana mana dikutip dari Reuters.
Analis di area dalam Engie’s EnergyScan mengatakan bahwa meningkatnya serangan terhadap prasarana energi dalam area Rusia serta Ukraina dalam beberapa pekan terakhir juga meningkatnya ketegangan sejak serangan dalam area Moskow, turut berkontribusi pada kenaikan harga.
Berbagai analis menambahkan bahwa meskipun fundamental cukup baik dengan persediaan penyimpanan yang dimaksud digunakan tinggi pada tahun ini, prospek penurunan biaya tampaknya terbatas untuk saat ini sebab risiko ketidakpastian energi dalam Rusia.
Penguatan nilai tukar batu bara terjadi seiring dengan nilai jual gas Eropa yang digunakan hal itu juga mengalami lonjakan. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) menguat 2,57%, berada dalam area posisi 28,49 euro per MWh.
Harga energi lain yakni minyak mentah juga kembali berlari kencang dengan menguat 1,8% ke kisaran US$ 86 per barel.
Sebagai catatan, penguatan nilai gas juga minyak mentah miliki korelasi dengan batu bara disebabkan oleh gas yang mana digunakan merupakan substitusi batu bara serta sumber energi pilihan Eropa.
CNBCÂ INDONESIA RESEARCH
redaksi17.com
