Jakarta,REDAKSI17.COM – Inflasi Oktober 2023 mencapai 0,17% secara month to month (mtm) dan juga juga 2,56% year on year (yoy). Penyumbang inflasi terbesar adalah beras, bensin lalu cabai rawit.
“Inflasi Oktober 2023 mencapai 0,17%,” ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi serta Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Kamis (1/11/2023)
Beberapa peristiwa yang tersebut digunakan mempengaruhi inflasi antara lain el nino yang masih bertahan di dalam tempat level moderat pada Oktober 2023. Kemudian kenaikan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate menjadi 6%. Di samping itu ada kenaikan biaya jual BBM non subsidi.
Hal ini turut menggerakkan kenaikan beberapa nilai tukar barang, sehingga memberikan andil inflasi cukup signifikan. Antara lain beras dengan 0,06%, bensin 0,04%, cabai rawit 0,03% lalu tarif angkutan udara 0,02%.
“Komoditas lain yang digunakan yang disebut menyumbang inflasi 0,01% adalah cabai merah, emas perhiasan, tarif air minum pam kemudian juga sawi hijau,” jelasnya.
![]() Inflasi Oktober 2023 menurut Wilayah (m-to-m). (Dok BPS) |
Sebaran inflasi berdasarkan wilayah, dari 90 kota IHK, ada 69 kota mengalami inflasi, 42 kota pada tempat antaranya mengalami inflasi lebih lanjut lanjut tinggi dari nasional, sedangkan 21 kota lainnya mengalami deflasi.
Konsensus pasar yang digunakan digunakan dihimpun CNBC Indonesia dari 11 institusi memperkirakan inflasi Oktober 2023 akan mencapai 0,26% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Hasil polling juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan berada di tempat dalam bilangan 2,65% pada bulan ini. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 2,00%.
Sebagai catatan, inflasi pada September 2023 tercatat 2,28% (yoy) serta 0,19% (mtm) sementara inflasi inti mencapai 2,00% (yoy).