Home / Ekobis / Harga Emas Pegadaian Terus Menguat Meski BI Hawkish, Kenapa?

Harga Emas Pegadaian Terus Menguat Meski BI Hawkish, Kenapa?

Harga Emas Pegadaian Terus Menguat Meski BI Hawkish, Kenapa?

Jakarta,REDAKSI17.COM – Harga emas sudah pernah lama meningkat tajam sejak pecahnya konflik Hamas-Israel. Konflik itu nampaknya menggalakkan penanam modal beralih ke aset-aset yang tersebut mana aman atau biasa disebut safe haven.

Harga emas di area dalam pasar spot pada perdagangan Jumat (20/10/2023), ditutup pada posisi US$ 1.981,04 per troy ons atau menguat 0,37%. Penguatan ini menyokong nilai emas menguat sebesar 2,55% dalam sepekan, melanjutkan penguatan pada pekan sebelumnya sebesar 5,43%.

Kenaikan ini menyebabkan tarif emas sepanjang Oktober mengalami kenaikan sebesar sebesar 7,18%, menjadi yang mana mana tertinggi sepanjang tahun ini atau sejak November 2022.

“(Konflik) ini adalah premi risiko geopolitik yang digunakan mana berdampak pada emas,” kata Nicky Shiels, ahli strategi logam. Namun, kenaikan nilai emas juga memberikan tekanan lebih besar lanjut lanjut pada korelasinya dengan imbal hasil riil – imbal hasil obligasi AS yang tersebut digunakan disesuaikan dengan inflasi – yang sebagian besar bertahan sejak krisis keuangan tahun 2008.

Para analis mengatakan bahwa emas juga kemungkinan mendapat keuntungan dari ketidakpastian dalam Timur Tengah lantaran hal ini menambah kehati-hatian Bank Sentral AS (The Fed/Federal Reserve) terhadap arah suku bunga AS pada masa depan.

Pada hari Kamis, bos The Fed, Jay Powell mengatakan ketegangan geopolitik yang tersebut yang disebut dipicu oleh perang Israel-Hamas ‘menimbulkan risiko penting terhadap aktivitas sektor kegiatan ekonomi global’.

Konflik pada dalam Timur Tengah telah terjadi dilaksanakan membalikkan penurunan biaya emas baru-baru ini, lantaran kenaikan imbal hasil obligasi menggerakkan logam kuning ke US$1,820 per troy ounce.

Yang lain berpendapat bahwa kecepatan penyesuaian nilai tukar pasar obligasi sebenarnya memacu penanam modal untuk beralih ke emas.

Marcus Garvey, kepala strategi komoditas pada Macquarie, mengatakan bahwa reli emas juga sebagian disebabkan oleh para penjual yang tersebut dimaksud bertaruh pada penurunan logam hal itu kemudian juga terpaksa keluar dari posisi mereka.

Harga global juga didukung oleh kuatnya permintaan pada China, yang mana mana tercermin dari nilai dalam area Shanghai yang tersebut dimaksud tambahan mahal dibandingkan nilai dalam area London. Pada bulan September, selisihnya mencapai rekor tertinggi setelah bank sentral Tiongkok memberlakukan pembatasan sementara terhadap impor emas dalam upaya mempertahankan renminbi.

Harga Emas Pegadaian Naik Meski BI Hawkish

Kenaikan suku bunga yang tersebut biasanya menyebabkan mata uang fiat terapresiasi terhadap emas juga mengalami anomali pada Indonesia. Emas pegadaian pada perdagangan hari ini kompak menunjukkan kenaikan harga.

Emas Antam naik 1,08% setara dengan Rp10.000 menjadi Rp1.150.000 per gram, Emas Antam Retro naik Rp12.000 menjadi Rp 1.119.000 per gram, kemudian juga Emas UBS naik Rp12.000 menjadi Rp 1.114.000 per gram.

Bank Indonesia (BI) secara mengejutkan memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,00% pada Kamis (19/10/2023). Kenaikan yang tersebut dimaksud mengejutkan ini menandai perubahan yang digunakan dimaksud sangat cepat dalam tempat perekonomian global, termasuk dalam menentukan suku bunga. Beberapa bank sentral juga secara mengejutkan menaikkan suku bunga tetapi banyak pula yang dimaksud yang memilih bertahan atau bahkan memangkasnya.

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI), BI 7 days reverse repo rate (BI7DRR) menetapkan untuk mengerek suku bunga ke level 6%. Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25%, juga suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%. Keputusan ini berbeda dengan mayoritas proyeksi pelaku pasar yang tersebut digunakan memperkirakan bank sentral RI yang mana masih akan menahan suku bunga acuan di area tempat level 5,75%.

Kenaikan kemarin menjadi yang hal tersebut pertama sejak Januari 2023. BI sebelumnya mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari 2023. BI kemudian menahan suku bunga acuan di tempat area 5,75% pada Februari-September 2023, sebelum akhirnya kembali hawkish. Pergerakan ini menjadikan arah nilai emas anomali dengan sentimen penguatan rupiah.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *