Jakarta,REDAKSI17.COM – Harga emas dunia naik tipis pada hari ini, Kamis (2/5/2024) pasca bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali mempertahankan suku bunganya kemudian menegaskan tiada ada ada kenaikan suku bunga ke depan.
Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin, Rabu (1/5/2024) tarif emas berakhir dalam US$2.317,89 per troy ons. Harga emas terbang 1,41%. Penguatan ini menjadi kabar baik setelah nilai emas jatuh dalam dua hari perdagangan sebelumnya. Harganya bahkan jatuh sangat dalam yakni 2,2%.
Sementara hari ini, nilai emas sedikit mengalami apresiasi sebesar 0,14% ke bilangan bulat US$2.321,19/troy ons pada pukul 06:38 WIB.
The Fed kembali menahan suku bunga acuan pada level 5,25-5,50% untuk keenam kalinya secara beruntun pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (2/5/2024)..
The Fed menegaskan tak akan ada kenaikan suku bunga pada tahun ini. Namun, merek juga mengatakan belum ada kemajuan berarti dalam penurunan inflasi sehingga akan menunggu lebih besar tinggi banyak data pendukung sebelum memangkas suku bunga acuan.
The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di dalam dalam level 5,25-5,50% pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024, juga Mei 2024.
“Inflasi sudah melandai dalam setahun terakhir tetapi tetap tinggi. Dalam beberapa bulan terakhir, cuma ada sedikit kemajuan dalam pergerakan inflasi menuju target sasaran 2%,” tulis The Fed dalam pernyataan resminya.
Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan The Fed akan melihat kemajuan dari inflasi sepanjang 2024 ini.
Untuk diketahui, inflasi AS periode Maret 2024 berada di dalam area bilangan 3,5% year on year/yoy. Angka ini berada di area tempat atas ekspektasi pasar serta semakin menjauhi target The Fed pada level 2%.
Inflasi AS juga diprediksi akan sulit turun mendadak oleh sebab itu dunia usaha mereka itu yang tersebut digunakan masih kencang lalu ada pemilihan umum pada November mendatang.
Data yang mana digunakan ada saat ini belum menghasilkan dia yakin untuk memangkas suku bunga. Namun, yang digunakan menimbulkan pelaku pasar emas bahagia adalah The Fed tidaklah berencana menaikkan kembali suku bunga tahun ini.
Powell menegaskan jika The Fed bukan berencana untuk mengerek suku bunga tahun ini. Pernyataan yang mana menghapus ekspektasi sebagian pelaku pasar yang mana dimaksud semula melihat ada kesempatan kenaikan kembali suku bunga The Fed.
“Saya rasa bukan mungkin kenaikan suku bunga ada dalam kebijakan ke depan. Saya tegaskan tak mungkin,” ujarnya.
“Sejauh ini, data yang mana dimaksud ada tiada menghasilkan kami lebih banyak banyak percaya diri. Sepertinya butuh waktu tambahan besar lama daripada yang digunakan hal tersebut diperkirakan sebelumnya untuk menghasilkan kami tambahan lanjut yakin. Kami akan tetap mempertahankan suku bunga seperti saat ini selama mungkin jika diperlukan,” tutur Powell dalam konferensi pers, dikutip dari CNBC International.
Keputusan yang mana digunakan diambil The Fed ini dianggap pelaku pasar cukup dovish bagi emas. Terlebih, The Fed melakukan konfirmasi tiada ada kenaikan ke depan Alhasil pasar emas lalu juga perak yang naik tampaknya bernapas lega lantaran pernyataan tersebut.
Sikap pelaku pasar yang mana yang disebut cenderung positif terlihat dari turunnya indeks dolar kemudian imbal hasil US Treasury.
Indeks dolar anjlok ke 105,755 pada perdagangan Rabu kemarin, dari 106,221 pada hari sebelumnya. Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 tahun jatuh ke 4,59% dari 4,68% pada perdagangan sebelumnya
Pelemahan dolar menghasilkan konversi pembelian semakin tidak ada mahal sehingga menurunkan permintaan emas. Emas juga tak ada menawarkan imbal hasil sehingga penurunan imbal hasil US Treasury akan menimbulkan emas menarik.
CNBC INDONESIA RESEARCH