Home / Ekobis / Harga Nikel Pecah Rekor, RI Ketiban Rezeki Nomplok Rp100 Triliun

Harga Nikel Pecah Rekor, RI Ketiban Rezeki Nomplok Rp100 Triliun

Harga Nikel Pecah Rekor, RI Ketiban Rezeki Nomplok Rp100 Triliun

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Harga nikel menembus rekor tertinggi pada tahun ini menimbulkan RI mendulang cuan dari ekspor nikel mencapai tambahan dari Rp100 triliun sejak awal tahun.

Menurut data London Metal Exchange, pada penutupan perdagangan Kamis (16/4/2024) biaya nikel kontrak 3 bulan berada dalam nilai US$ 20.054 per ton, melonjak 2,50% dalam sehari serta menandai penguatan dua hari beruntun.

Selama sebulan terakhir nilai nikel kokoh dalam tren penguatan nyaris 10%. Saat ini harganya sudah mencapai level tertinggi 2024 juga mendekati posisi tertingginya yang mana digunakan pernah diuji pada pertengahan September 2023.

Harga Nikel Kontrak 3 Bulan LMEFoto: Tradingeconomics
Harga Nikel Kontrak 3 Bulan LME

Seiring dengan kenaikan nilai tukar nikel pada tahun ini, RI ternyata meraup keuntungan luar biasa dari ekspor komoditas ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai akumulasi ekspor dari segmen bijih nikel, feronikel, lalu juga barang daripadanya mencapai US$ 6,34 miliar atau setara Rp101,44 triliun (Asumsi kurs Rp16.000/US$) pada sepanjang Januari – April 2024.

Selama empat bulan berjalan tahun ini, total ekspor nikel sudah setara dengan 28,7% capaian ekspor pada 2023 senilai US$ 22,10 miliar atau setara Rp353,69 triliun.

Industri nikel terbilang sudah tumbuh pesat, apalagi sejak 2020 lalu, ketika pemerintah secara tegas menetapkan larangan ekspor mineral mentah, khususnya bijih nikel guna menggerakkan hilirisasi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat itu mengakui bahwa kebijakan larangan ekspor mineral mentah memang terasa pahit bagi perusahaan pengekspor mineral mentah. Namun, Ia meyakini program pengembangan ini pada akhirnya akan berbuah manis.

Tiga tahun tambahan berlalu, buah manis pun terasa. Hal ini terlihat pada perkembangan ekspor nikel yang cukup pesat. Terutama untuk barang yang dimaksud sudah diolah menjadi Feronikel serta barang turunannya.

Terlihat jelas pada tabel berikut, di area dalam mana pada 2019 ekspor bijih nikel mencapai US$ 1,1 miliar, menyusut ekstrem menjadi US$ 117 semata pada 2020. ekspor bijih nikel paling rendah terjadi pada 2022 semata-mata senilai US$ 29.

Penyusutan mendadak ekspor bijih nikel, menciptakan hal kontras terjadi pada komoditas olahan nikel yakni feronikel kemudian barang turunan nikel lainnya yang tersebut kemudian berhasil melejit.

Dalam lima tahun, ekspor feronikel bisa jadi hanya meroket hampri 600%, dari US$ 2,59 miliar menjadi US$ 15,29 miliar. Begitu pula untuk segmen nikel juga turunannya melejit lebih tinggi banyak dari tujuh kali lipat menjadi US$ 6,81 miliar.

Ekspor nikel pada 2023 juga terbilang menjadi yang digunakan mana tertinggi dalam kurun waktu kurang tambahan satu dekade, lantaran meroket 10 kali lipat.

Perkembangan pesat dalam ekspor ini menjadi salah satu harta karun RI sekaligus berharga di area tempat mata global. Oleh sebab itu, proyek hilirisasi harus terus digencarkan agar barang olahan nikel dalam negeri memiliki nilai yang dimaksud digunakan tambahan banyak tinggi.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *