Jakarta,REDAKSI17.COM – Pasar keuangan kompak ditutup sumringah pada perdagangan akhir pekan Jumat (3/5/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dalam tempat zona hijau, begitu juga dengan rupiah berhasil melawan dolar Amerika Serikat (AS) kemudian kembali ke level psikologis Rp16.000/US$1. Dalam sepekan kemarin IHSG lalu rupiah juga tercatat mengalami penguatan.
Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih akan volatile pada pekan ini meskipun hanya sekali sekali akan tercatat dalam tiga hari perdagangan akibat pada hari Kamis juga Jumat pekan ini terdapat hari libur untuk memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih.
Pergerakan IHSG kemudian rupiah akan dipengaruhi oleh banyaknya data lalu jadwal penting sepanjang pekan ini. Selengkapnya mengenai sentimen lalu juga proyeksi pasar hari ini juga satu pekan ke depan dapat dibaca pada halaman 3 artikel ini. Dan para penanam modal juga dapat mengintip rencana kemudian rilis data yang dimaksud terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri lalu luar negeri pada halaman 4.
Pada perdagangan Jumat (3/5/2024) IHSG ditutup menguat 0,24% dalam dalam level 7.314,72, dalam sepekan kemarin IHSG tercatat melesat 1,40%. Adapun, tercatat turnover IHSG berada di area tempat bilangan bulat Rp12,07 triliun. Transaksi didorong dari volume saham sebanyak 21,05 miliar lembar, dimana 254 saham naik, 288 turun kemudian 231 tak berubah.
Penguatan IHSG didorong dari kenaikan lima sektor, dimana sektor teknologi tercatat melesat 1,08%, kesehatan melejit 1,71%, siklikal menguat 0,31%, non-siklikal naik 0,41%, dan juga juga keuangan terapresiasi 0,12%.
Sektor kesehatan menjadi salah satu penopang positifnya pergerakan IHSG, sektor ini menjadi sektor paling kuat dalam sepekan kemarin.
Hal ini dikarenakan beberapa saham-saham di tempat dalam sektor kesehatan serta farmasi mencatatkan kinerja keuangan kuartal I 2024 yang digunakan digunakan sangat positif, sehingga memacu kenaikan saham-saham kesehatan dan juga juga farmasi dalam sepekan.
Selain sektor kesehatan, penguatan sektor teknologi juga menjadi penopang pergerakan IHSG. Beberapa saham-saham di tempat tempat sektor teknologi mencatatkan perbaikan kinerja keuangan pada kuartal I 2024 dengan menekan kerugian mereka itu itu pada kuartal tersebut. Salah satunya adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) saham yang mana selalu menjadi katalis pergerakan IHSG ini mampu menekan kerugian pada kuartal I 2024.
Selain GOTO, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga mampu menekan kerugian pada kuartal I 2024. Kemudian, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mampu membalikkan kerugian menjadi keuntungan pada kuartal tersebut. Adapun, PT Wir Asia Tbk (WIRG) yang mana digunakan mencatatkan kenaikan laba pada kuartal tersebut.
Beralih ke rupiah, dilansir dari Refinitiv, pada perdagangan Jumat (3/5/2024) rupiah kembali ke level psikologis Rp16.000/US$1, rupiah ditutup menguat 0,62% terhadap dolar AS dalam hitungan Rp16.080/US$1. Dalam sepekan kemarin, tercatat rupiah berhasil melawan dolar AS dengan penguatan 0,77%.
Penguatan rupiah diiringi dengan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau yang mana mana akrab disebut The Fed, untuk mempertahankan suku bunga di dalam tempat kisaran 5,25-5,5% pada Kamis (2/5/2024) dini hari waktu Indonesia.
Jerome Powell, Ketua The Fed, menegaskan bahwa tidaklah akan ada kenaikan suku bunga pada tahun ini. Meski demikian, Powell juga menyatakan bahwa belum ada kemajuan yang mana signifikan dalam menurunkan laju inflasi, sehingga The Fed akan menunggu data lebih tinggi banyak lanjut sebelum memutuskan untuk menyesuaikan suku bunga acuan.
Optimisme yang digunakan ditunjukkan oleh Powell dalam tidaklah menaikkan suku bunga menjadi angin segar bagi pasar keuangan global, termasuk mata uang Garuda. Hal ini berdampak pada melemahnya DXY sementara rupiah menguat.
Di sisi domestik, pergerakan pasar keuangan dipengaruhi oleh hitungan inflasi Indonesia yang tersebut masih berada di area dalam bawah ekspektasi.
Namun, inflasi masih tetap dalam koridor yang stabil serta terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi pada April 2024 mencapai 0,25% secara bulanan. Sementara itu, inflasi tahunan mencapai 3,0% juga juga secara tahun kalender sebesar 1,19%. Tingkat inflasi bulanan pada April ini turun dibandingkan bulan sebelumnya juga dari periode yang tersebut mana serupa pada tahun sebelumnya.
Penguatan rupiah juga tak luput dari keputusan Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25% pada 23-24 April 2024 kemarin, dalam upaya memperkuat stabilitias nilai tukar rupiah.
Sementara dari pasar obligasi Indonesia, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun anjlok 1,67% pada tempat level 7.01% pada perdagangan Jumat (3/5/2024). Imbal hasil obligasi yang tersebut itu melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan Surat Berharga Negara (SBN).





