Home / Daerah / Hari Jadi ke-195 Gunungkidul Refleksikan Harmoni dan Kesejahteraan

Hari Jadi ke-195 Gunungkidul Refleksikan Harmoni dan Kesejahteraan

Gunungkidul (04/10/2025) REDAKSI17.COM – Peringatan Hari Jadi ke-195 Kabupaten Gunungkidul yang berlangsung di Alun-alun Wonosari, Sabtu (4/10), menjadi momentum penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk merefleksikan nilai harmoni dan kesejahteraan. Melalui tema “Ngayomi, Ngayemi, Ngayani,” peringatan tahun ini menegaskan komitmen bersama dalam membangun tatanan kehidupan yang tenteram, adil, dan makmur.

Upacara yang digelar secara khidmat tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Hadir pula Bupati Sleman Harda Kiswaya, Asisten Sekda DIY Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aria Nugrahadi, jajaran Forkopimda Gunungkidul, serta sejumlah pejabat dari kabupaten/kota di DIY dan Jawa Tengah.

Membacakan amanat Gubernur DIY, Sri Paduka menyampaikan bahwa tema “Ngayomi, Ngayemi, Ngayani” bukan hanya slogan, tetapi mengandung filosofi mendalam tentang harmoni batin dan kesejahteraan masyarakat. Tema ini merupakan janji luhur untuk mewujudkan kehidupan yang tâtâ-têntrêm kartâ-raharjâ, gêmah-ripah loh-jinawi.

“Makna tersebut menggambarkan keteraturan, ketenteraman, dan semangat berkarya yang menjadi fondasi bagi kemakmuran masyarakat. Tâtâ berarti tertata dan teratur, Têntrêm menandakan ketenangan lahir batin, dan Kartâ melambangkan giat bekerja untuk menghasilkan kesejahteraan,” jelasnya.

Sri Paduka menambahkan, jika ketiga nilai itu dipegang teguh, maka cita-cita gêmah-ripah loh-jinawi dapat terwujud nyata. “Hidup yang tenteram dan sejahtera tidak lahir dari kemewahan, melainkan dari keteraturan dan kerja keras yang dilandasi kebersamaan,” imbuhnya.

Lebih jauh, Wagub DIY menekankan peringatan Hari Jadi Gunungkidul hendaknya menjadi refleksi bersama untuk memperkuat kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat. “Kirab pusaka yang menjadi bagian dari tradisi Hari Jadi ini bukan sekadar simbol budaya, tetapi juga doa agar kedamaian dan kemakmuran senantiasa melingkupi Bumi Handayani,” tutur Sri Paduka.

Suasana upacara pagi itu terasa khidmat. Langit Wonosari yang cerah seolah menjadi saksi perjalanan panjang Gunungkidul menapaki usia ke-195 tahun. Ribuan peserta dari berbagai elemen masyarakat mengikuti jalannya upacara dengan penuh antusias, menandakan eratnya hubungan antara pemerintah dan rakyat.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya peringatan tersebut. Ia mengungkapkan tema Ngayomi, Ngayemi, Ngayani menjadi pedoman Pemkab Gunungkidul dalam membangun daerah yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Pemerintah harus hadir melindungi, menenangkan, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

“Filosofi tersebut menjadi arah dalam setiap kebijakan dan program pembangunan. Ngayomi berarti pemerintah hadir sebagai pelindung, Ngayemi menciptakan ketenteraman, dan Ngayani menandakan semangat gotong royong untuk mengelola potensi daerah secara berkelanjutan,” terangnya.

Menurut Endah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul berkomitmen agar setiap langkah pembangunan senantiasa berpihak pada rakyat. “Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan kehadiran pemerintah dalam bentuk nyata, baik melalui pelayanan, kebijakan, maupun peningkatan kesejahteraan,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Endah juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan Pemerintah Pusat atas dukungan yang terus mengalir. Dukungan tersebut dinilai penting untuk memperkuat arah pembangunan Gunungkidul yang berkelanjutan, terutama dalam pengembangan sektor unggulan seperti pariwisata, pertanian, dan Geopark Gunungsewu.

“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha, saya yakin Gunungkidul dapat terus tumbuh sebagai daerah yang kuat, berdaya saing, dan berkeadaban,” tegasnya.

Rangkaian peringatan ditutup dengan prosesi penyerahan serta rayahan gunungan hasil bumi dari 18 Kapanewon di Gunungkidul. Tradisi ini menjadi simbol rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki, sekaligus pengingat pentingnya menjaga kearifan lokal.

Peringatan Hari Jadi ke-195 Gunungkidul tahun ini bukan hanya mengenang perjalanan sejarah, tetapi juga menegaskan semangat untuk menata masa depan. Di balik makna Ngayomi, Ngayemi, Ngayani, tersimpan tekad besar untuk mewujudkan Gunungkidul yang tenteram, sejahtera, dan penuh harmoni di bawah naungan Bumi Handayani.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *