Jakarta,REDAKSI17.COM – BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan kegiatan “Kids Go to Office” untuk menyambut Hari Keluarga Nasional. Pada kegiatan ini anak-anak karyawan diberikan kesempatan untuk mengunjungi tempat kerja orang tua mereka.
Kegiatan hal itu diselenggarakan pada tempat kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan pada Jumat (14/6/2024) ini turut diramaikan dengan hadirnya ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau yang mana mana akrab disapa Kak Seto.
Direktur Umum BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi menuturkan, kegiatan yang disebut rencananya akan diselenggarakan secara rutin ini merupakan upaya pihaknya untuk menciptakan lingkungan kerja yang dimaksud digunakan tambahan banyak harmonis juga menggalang kesejahteraan keluarga.
“Yang pertama pastinya kami ingin bahwa adanya work-life balance antara karyawan sebagai pekerja juga juga hubungan karyawan terhadap keluarganya, sehingga ada keharmonian antara pekerja dengan keluarga. Anak-anak yang digunakan diundang ke kantor saat ini akan mengenal ruang tempat kerja orang tuanya, kemudian mengetahui pekerjaan orang tuanya itu seperti apa dalam kantor. Sehingga secara bukan langsung mereka itu mengetahui perlindungan jaminan sosial sejak dini, seperti apa BPJS Ketenagakerjaan, apa sekadar programnya, apa sekadar manfaatnya juga seterusnya,” ucap Abdur Rahman Irsyadi dalam keterangan resminya, Sabtu (15/6/2024).
Di samping itu, dia menjelaskan bahwa kegiatan “Kids Go to Office” dirancang untuk memberikan pengalaman bagi anak-anak sekaligus memperkuat implementasi nilai budaya institusi yaitu Iman lalu ETHIKA pada dalam kalangan karyawan.
Kegiatan ini juga melibatkan Ikatan Istri-Istri Karyawan (IIK) BPJS Ketenagakerjaan ini dilaksanakan dengan mengajak anak-anak berkeliling kantor. Mereka diajak mengenal berbagai divisi lalu peran yang mana digunakan ada pada BPJS Ketenagakerjaan, pemeriksaan kesehatan gigi. Anak-anak juga diajak berpartisipasi dalam berbagai permainan kreatif-edukatif yang dimaksud menyenangkan.
Selain memberikan perhatian khusus kepada anak-anak karyawan, dalam kegiatan “Kids Go to Office” ini juga diselenggarakan webinar nasional bagi seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan serta keluarganya dengan tema Bantuan Sosial Psikologis Anak Terhadap Dampak Gadget pada Era Digital.
“Kami juga melihat bahwa sekarang ini ada kecenderungan atau fenomena bahwa anak-anak ketika ditinggal pergi oleh orang tuanya bekerja, ternyata tempat bermain atau curhatnya itu adalah gadget. Fenomena ini tentu memiliki dampak positif serta negatifnya, kalau tiada didampingi arahnya akan menjadi negatif,” imbuhnya.
Lebih lanjut, BPJS Ketenagakerjaan juga mengadakan webinar nasional tentang dampak sosial pemakaian gadget pada orang tua maupun anak. Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan ingin turut serta membentuk generasi yang dimaksud mana baik, yang mana dimaksud terarah, yang dimaksud mana tiada terdampak hal negatif lantaran pemakaian gadget, sehingga orang tua sanggup kerja keras pada area kantor juga bebas cemas serta khawatir tentang perkembangan anak-anak pada rumah.
Sementara itu, Kak Seto menyampaikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan atas perhatikan akan pemenuhan hak anak serta juga keharmonisan keluarga dari setiap karyawannya.
“Pertama kami memberikan apresiasi terhadap upaya juga ide anak-anak datang ke kantor orang tuanya ini, ini juga menyambut hari keluarga nasional akhir bulan nanti 29 Juni. Mohon dibantu membangun keluarga-keluarga yang dimaksud dimaksud kompak, harmonis, saling ada informasi pengetahuan mengenai ayahnya ke mana kemudian sebagainya. jadi ini saya kira sangat positif, dilihat juga dari pemenuhan hak anak,” jelasnya.
Tak ketinggalan, Kak Seto mengharapkan bahwa kegiatan bergembira juga meningkatkan kerukunan seperti yang dimaksud dimaksud dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan ini sanggup juga diberdayakan pada area lembaga Rukun Tetangga (RT) kemudian juga Rukun Warga (RW). Salah satu contohnya dengan menggalakan kembali kegiatan-kegiatan semacam permainan tradisional.
“Jadi ayah bunda pun jadi sahabat anak, pada dalam mendidik bukan ada menggunakan kekerasan, bentakan, jeweran, tetapi dengan dialog, membiasakan ada rapat keluarga, kalau hari Minggu ya dipakai betul-betul untuk hari keluarga untuk jalan-jalan juga sebagainya,” tandasnya.