Jakarta,REDAKSI17.COM – Lelang Surat Utang Negara (SUN) terakhir pada tahun ini berhasil mencapai target indikatif dengan dukungan dana asing yang digunakan mana masuk mencapai Rp5 triliun.
Melansir data Direktorat Jenderal Pengelolaan juga Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada tanggal 12 Desember 2023 untuk seri SPN03240313 (new issuance), SPN12241212 (new issuance), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) lalu FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Total penawaran yang mana itu masuk baik dari pemodal asing serta lokal sebesar Rp41,18 triliun, tambahan besar rendah dibandingkan lelang sebelumnya sebanyak Rp48,71 triliun. Sementara, khusus dari asing masuk dana penawaran sebanyak Rp9,08 triliun, dari nilai yang mana pemerintah semata-mata belaka menyerap Rp5,08 triliun, relatif turun dibandingkan serapan asing pada lelang akhir November sebesar Rp6,33 triliun.
Kendati begitu, secara keseluruhan yang tersebut mana diserap pemerintah dari lelang SUN kali ini berhasil mencapai target indikatif sebanyak Rp19 triliun. Hal ini menunjukkan sikap pemerintah dalam menyerap surat utang sudah mulai percaya diri.
Kepercayaan diri pemerintah menyerap lelang SUN sesuai target dilandasi pada kondisi kegiatan dunia usaha Tanah Air yang masih resilient ditambah tekanan eksternal yang dimaksud mulai mereda.
Pelaku pasar memproyeksi bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) dalam pertemuan FOMC pekan ini akan kembali menahan suku bunga di dalam area level 5,25% – 5,50%. Menurut perhitungan FedWatch Tool, prospek the Fed mempertahankan suku bunga sudah dominan mencapai tambahan dari 98%.
Prospek the Fed yang mana akan menahan suku bunga lagi juga diikuti dengan harapan sudah mencapai nilai puncaknya (terminal rate). Hal yang digunakan disebut turut memicu Bank Indonesia (BI) yang tersebut mana sudah cukup bulat akan berada dalam tren higher for longer cukup lama.
Gubernur BI, Perry Warjiyo juga menegaskan suku bunga acuan akan ditahan sampai 2025.
“2025, suku bunga BI rate akan kami pertahankan,” kata Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 di area area kantornya, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Untuk kebijakan moneter sendiri, dia mengatakan selain mempertahankan suku bunga acuan, BI juga akan terus menjaga inflasi pada 2024 dalam level 2,5% plus minus 1%, kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah dengan intervensi di area area pasar spot, forward, DNDF, juga operasi moneter pro market untuk tarik aliran modal asing portofolio.
Beralih kembali pada lelang SUN kali ini, dari tujuh seri yang mana ditawarkan pilihan asing paling banyak masuk pada surat utang benchmark dengan tenor 5 tahun serta 10 tahun yaitu FR101 lalu FR100, masing-masing asing menawarkan Rp5,13 triliun serta Rp2,30 triliun.
Berikut rincian dari hasil lelang kali ini dari asing :
CNBC INDONESIA RESEARCH