Home / Reportase / Heboh 821 Gangster Mengancam Eropa, Beroperasi di 5 Negara

Heboh 821 Gangster Mengancam Eropa, Beroperasi di 5 Negara

Heboh 821 Gangster Mengancam Eropa, Beroperasi dalam 5 Negara

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Gangster mulai menyerang Eropa. Setidaknya ini diketahui dari laporan Europol terbaru.

Lembaga itu berhasil memetakan 821 jaringan kriminal yang digunakan dimaksud paling mengancam di dalam tempat Benua Biru. Laporan hal hal tersebut memberikan gambaran komprehensif tentang cara kerja geng-geng yang tersebut yang terlibat dalam berbagai aktivitas, mulai dari penyelundupan narkoba hingga perdagangan manusia.

Badan hukum yang dimaksud hal tersebut berbasis dalam Den Haag ini merilis laporannya Jumat. Laporan itu untuk pertama kalinya menganalisis secara mendalam karakteristik kelompok bawah tanah paling jahat di tempat area Eropa kemudian cara dia beroperasi.

“Aspek kuncinya adalah strategi jaringan kriminal untuk menyusup ke dunia kegiatan usaha legal – sebagai fasilitator untuk melakukan kejahatan, sebagai kedok untuk menyamarkan kejahatan juga sebagai sarana untuk mencuci keuntungan kriminal,” kata laporan Europol setebal 51 halaman, seperti dikutip AFP, Sabtu (6/4/2024).

Silaporkan bahwa saat ini sekitar 86% kelompok kriminal paling mengancam pada Eropa menggunakan struktur kegiatan bidang usaha legal. Mereka bermain pada area sektor bangunan kemudian properti, perhotelan, juga logistik.

Menurut Europol, geng-geng kriminal lebih besar besar memilih real estat sebagai cara untuk mencuci hasil kejahatan. Di mana merekan menggunakan pengacara atau pakar keuangan yang digunakan “terkadang bukan mengetahui selama usul kriminal dari aset tersebut”.

“Klub malam sering digunakan untuk perdagangan narkoba, pemerasan lalu pemerasan serta penyelundupan migran juga senjata,” tambah badan tersebut.

Di bidang logistik, khususnya di tempat dalam pelabuhan-pelabuhan besar di area area Eropa, pekerja sektor swasta disebut sering menjadi sasaran korupsi. Karena merek itu dapat memfasilitasi akses tak terbatas ke pelabuhan serta sistem pelabuhan termasuk data.

Mayoritas geng paling berbahaya pada Eropa berfokus pada penyelundupan narkoba, seperti kokain, ganja, heroin, lalu obat-obatan sintetis. Mereka paling sering berlokasi di tempat dalam Belgia, Jerman, Italia, Belanda, lalu juga Spanyol.

Ada Pusat Baru?

Sementara itu, laporan yang tersebut disebut juga memberikan perhatian khusus pada Dubai. Europol menyebut kota di dalam dalam Uni Emirat Arab (UEA) ini telah dilakukan lama muncul sebagai pusat koordinasi jarak jauh.

Di sana, kata Europol, ada tempat para anggota gangster tingkat tinggi serta aktor kriminal lainnya. Mulai dari broker juga penyelenggara tinggal untuk mengoordinasikan aktivitas jaringan kriminal kemudian juga menghambat deteksi penegakan hukum.

“Namun, ketika melihat lokasi geografis para pemimpin jaringan kriminal berisiko tinggi, Dubai tampaknya bukan terlihat sebagai tempat berlindung yang itu aman bagi para pemimpin,” kata Europol.

Misalnya, hakim Belanda bulan lalu menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Ridouan Taghi, salah satu raja narkoba paling dicari di dalam tempat negara itu. Ia diketahui sempat ditangkap di Dubai pada tahun 2019.

Namun Europol memperingatkan bahwa banyak dari jaringan kejahatan yang dimaksud paling mengancam telah lama lama ada selama bertahun-tahun. Bahkan sepertiganya beroperasi selama tambahan dari satu dekade.

“Ini berarti perhatian penegakan hukum harus tetap terfokus pada jaringan kriminal yang dimaksud yang sudah lama diketahui, bahkan jika merek berada pada bawah pengawasan penegak hukum dan juga juga bahkan jika tindakan sudah lama diambil terhadap mereka,” kata Europol.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *