Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) menggelar Lomba Pawai dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Kamis (21/8/2025). Dengan mengusung tema “Hentakkan Kakimu untuk Indonesia Maju”, kegiatan ini dipusatkan di Alun-Alun Wates dengan rute mengelilingi kawasan sekitar.
Adapun rute pawai dibedakan menurut kategori peserta. Untuk SD/MI dan instansi/umum, rute dimulai dari depan Komando Distrik Militer (Kodim), melewati panggung kehormatan yang terletak di depan Rumah Dinas Bupati, Alun-Alun Wates memutar, Pemkab Kulon Progo, Kantor DPRD, Perpustakaan Daerah (Perpusda), Kementrian Agama (Kemenag), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Kampus Wates, Polisi Sektor (Polsek) Wates, dan finis di depan eks SDN Percobaan 4. Sementara itu, untuk SMP/MTs serta SMA/SMK/MA, rute berawal dari Kodim, melewati panggung kehormatan, Alun-Alun Wates memutar, Pemkab Kulon Progo, Kantor DPRD, pertigaan Dayakan, SMKN 1 Pengasih, dan finis di Taman Budaya Kulon Progo.
Kepala Disdikpora Kulon Progo, Drs. Nur Wahyudi, M.M. dalam laporannya menyampaikan bahwa tugas generasi penerus adalah melanjutkan perjuangan dengan mengisi pembangunan melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dan persaudaraan yang erat.
“Pawai ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga wujud kegembiraan warga Kulon Progo sekaligus sarana menanamkan nilai-nilai nasionalisme, disiplin, kepemimpinan, kebersamaan, dan sportivitas,” ungkapnya.
Ia juga berpesan agar para peserta menunjukkan penampilan terbaik. “Kemenangan bukanlah tujuan utama, melainkan persatuan, kebersamaan, serta semangat perjuangan yang jauh lebih utama.”
Mengakhiri laporannya, Nur mengajak seluruh masyarakat menjadikan momentum HUT ke-80 RI sebagai titik tolak untuk semakin bergelora, berkarya, maju, dan jaya.
Selanjutnya, Bupati Kulon Progo Dr. R. Agung Setyawan dalam sambutannya menekankan bahwa lomba pawai bukan sekadar ajang penampilan, tetapi juga momentum kebersamaan.
“Lewat kegiatan seperti ini, masyarakat bisa berkumpul dengan semangat yang sama untuk memeriahkan HUT RI. Saya merasa sangat bahagia melihat antusiasme masyarakat dan peserta. Meski jumlah peserta menurun dibandingkan tahun sebelumnya, apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mempersiapkan diri dengan baik,” ungkapnya.
Agung menambahkan bahwa momentum peringatan kemerdekaan harus dimaknai sebagai pengingat perjuangan sekaligus dorongan untuk terus berkarya.
“Ini bukti bahwa Kulon Progo sudah merdeka dan akan terus merdeka. Tunjukkan penampilan terbaik dengan kekompakan, keseragaman, dan semangat juang,” tandasnya.
Acara resmi dibuka oleh Bupati Kulon Progo, Dr. R. Agung Setyawan, S.T., M.Sc., M.M., di panggung kehormatan. Dengan mengangkat bendera sebagai tanda dimulainya acara, Agung secara simbolis melepas peserta pawai yang diawali oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2025. Sebelum pelepasan, Pasukan Paskibraka terlebih dahulu menampilkan yel-yel semangat yang disambut meriah oleh penonton. Agung kemudian turut menyaksikan secara langsung penampilan para peserta.
Ditemui seusai acara, Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Kulon Progo, Dian Putera Karana S.Pd. M.Pd., selaku Ketua Panitia Lomba Pawai, menyampaikan bahwa sebanyak 77 peserta ikut berpartisipasi. Mereka terdiri dari 20 SD/MI, 21 SMP/MTs, 26 SMA/SMK/MA, serta 10 instansi/umum.
“Lomba pawai ini menjadi agenda rutin tahunan, namun tahun ini ada perbedaan pada mekanisme penilaian. Setiap peserta hanya diberi waktu 3 hingga 4 menit untuk tampil di depan juri yang ditempatkan di tiga titik strategis, yakni sisi selatan Alun-Alun, simpang HW, dan depan Kantor DPRD Kulon Progo,” jelas Dian.
Ia menambahkan, bila penampilan kurang dari 3 menit atau lebih dari 4 menit, peserta akan dikenakan pengurangan nilai. Menurutnya, skema baru ini bertujuan agar semua peserta mendapatkan kesempatan yang sama untuk menampilkan kemampuannya. Sebab pengalaman sebelumnya, kerap terjadi salip-menyalip antar peserta lantaran waktu tampil yang kurang sesuai.
“Penilaian mencakup variasi penampilan, kekompakan, serta kebersamaan dengan tujuan utama bukan hanya kemenangan, melainkan untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, disiplin, kepemimpinan, kebersamaan, dan sportivitas. Harapannya lomba ini memberi manfaat luas bagi masyarakat,” pungkasnya.
Acara berjalan dengan lancar dan meriah, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta sekaligus menjadi momentum kebersamaan yang mempererat persatuan masyarakat Kulon Progo. Lebih dari sekadar perayaan, pawai ini meneguhkan tekad bersama untuk terus mengisi kemerdekaan dengan karya nyata, semangat perjuangan, dan kontribusi positif demi terwujudnya Kulon Progo yang maju serta Indonesia yang semakin jaya.