Home / Daerah / Hidupkan Nilai Warisan Budaya Lewat JWHF 2025

Hidupkan Nilai Warisan Budaya Lewat JWHF 2025

Yogyakarta (17/10/2025) REDAKSI17.COM – Jogja World Heritage Festival (JWHF) kembali digelar untuk ketiga kalinya dengan mengusung tema “Legacy for Prosperity Living.” Melalui tema tersebut, Yogyakarta tidak hanya berupaya melestarikan budaya, tetapi juga menghidupkannya secara nyata agar nilai-nilai luhur tetap relevan di tengah kehidupan modern.

Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, dalam sambutannya menjelaskan bahwa tema tahun ini mengandung semangat yang kuat dan futuristik. “Legacy berarti warisan, prosperity mencerminkan cita-cita kemakmuran, sedangkan living menggambarkan semangat untuk menghidupkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ni Made pada Jumat (17/10) di Plaza Ngasem, Yogyakarta.

Festival ini bukan sekadar ajang nostalgia, melainkan ruang dialog antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dari Panggung Krapyak hingga Tugu Pal Putih, terbentang poros nilai yang merepresentasikan keseimbangan dan kearifan budaya Yogyakarta: Sangkan Paraning Dumadi tentang asal dan tujuan hidup, Manunggaling Kawula Gusti tentang harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan, serta Hamemayu Hayuning Bawono yang menegaskan tanggung jawab manusia untuk memelihara keindahan dunia.

“Nilai-nilai tersebut kini menjadi DNA budaya Yogyakarta. Sekaligus panduan dalam membangun peradaban digital, ekonomi hijau, dan masyarakat yang berkeadilan sosial,” tambah Ni Made.

Lebih lanjut, Ni Made menjelaskan bahwa dalam action plan Pemerintah Daerah DIY, Sumbu Filosofi didesain sebagai epicentrum kebudayaan Indonesia baru tempat bertemunya teknologi dengan tradisi, inovasi dengan kearifan, serta ekonomi dengan etika. “Kami ingin membuktikan bahwa pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan transformasi digital dan kemajuan ekonomi rakyat,” tegasnya.

Ni Made juga mengajak masyarakat untuk menghidupkan nilai-nilai Sumbu Filosofi, bukan hanya di ruang kota, tetapi juga dalam perilaku, kebijakan, dan tata kelola pemerintahan. “Semoga dari Sumbu Filosofi lahir keseimbangan baru antara kebudayaan dan kemajuan, antara kemakmuran dan keberlanjutan dari Yogyakarta untuk dunia, From Legacy to Living Prosperity,” ungkapnya.

Selaras dengan hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menjelaskan bahwa tema Legacy for Prosperity Living bermakna warisan untuk kehidupan yang mensejahterakan. “Kami ingin memaknainya bersama bahwa warisan yang kita miliki bukan sekadar untuk dilestarikan, tetapi untuk dihidupkan secara nyata menjadi mesin ekonomi yang inklusif dan memastikan nilai luhur budaya tetap relevan dalam kehidupan modern,” ungkapnya.

Adapun, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Sekretaris Daerah DIY bersama Dinas Kebudayaan DIY turut meresmikan laman resmi Warisan Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta pada 17 Oktober 2025. Situs tersebut kini beralamat di jogjaworldheritage.jogjaprov.go.id, menggantikan domain sebelumnya jogjaworldheritage.com.

Dian menjelaskan bahwa peluncuran situs baru ini merupakan langkah penting dalam memperkuat identitas digital Sumbu Filosofi. “Perubahan ini kami lakukan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan website, sekaligus menjadi bentuk komitmen kami dalam menjaga dan mengembangkan warisan dunia ini agar semakin dikenal luas,” tutur Dian.

Ia menegaskan bahwa transformasi digital menjadi bagian penting dari strategi pelestarian kebudayaan. “Warisan dunia bukan sekadar untuk disimpan, tetapi harus dihidupkan, dipelajari, dan dibagikan kepada generasi berikutnya. Melalui laman baru ini, kami ingin menjadikan Sumbu Filosofi tetap relevan di era modern,” pungkasnya.

HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *