Namun, Hotman Paris, tak diam serta memberikan tanggapan tajam.
Dalam sebuah wawancara dalam TV One, dikutip hari Rabu (11/10/2023), Hotman Paris menyoroti bagaimana mungkin Jessica Wongso, individu mahasiswi berpendidikan dari Sydney, dengan terang-terangan meracun korban pada tempat yang tersebut ramai.
Ia juga meragukan adanya bukti, seperti tuduhan mengenai penghilangan celana sebagai salah satu jejak.
“Apakah masuk akal pribadi mahasiswi pintar seperti Jessica akan melakukan hal semacam itu dalam depan banyak orang? Bukti yang diberikan tiada masuk akal,” ungkap Hotman Paris, dikutip hari Rabu (11/10/2023).
Secara tegas, Hotman Paris menyatakan bahwa tidak ada ada dua alat bukti yang mana valid dalam kasus tersebut, menegaskan keraguan besar akan keberadaan bukti yang mana konkret.
Tak belaka itu, Edi Darmawan Salihin, dalam wawancara eksklusifnya, menyindir Hotman Paris juga berpendapat bahwa sekalipun Jessica Wongso dibela oleh satu puluh pengacara sekaliber Hotman, ia tak akan memenangkan kasus tersebut.
Hotman Paris, meskipun menyadari bahwa mungkin dirinya tidak ada dapat membebaskan Jessica Wongso, menekankan pentingnya melihat bukti dalam kasus kopi sianida.
“Dalam persidangan, bukti yang tersebut ada bukan secara langsung menunjukkan bahwa Jessica-lah yang tersebut menaruh sianida tersebut. Semuanya bersifat tak langsung, hanya saja berdasarkan opini,” tegas Hotman sebagai tanggapan atas sindiran yang dilemparkan oleh Edi Darmawan Salihin.
Kontributor : Rizky Islam