Mantrijeron,REDAKSI17.COM -Wakil Wali Kota Yogya, Wawan Harmawan menghadiri puncak HUT ke 91 Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Pugeran, Yogya. Kegiatan ini juga sekaligus memperingati HUT ke 85 Keuskupan Agung Semarang.
Dalam sambutannya Wawan menegaskan bahwa Kota Yogya adalah rumah bersama bagi seluruh umat beragama. Ia juga menyampaikan Pemkot Yogya berkomitmen untuk selalu merawat keharmonisan antar umat beragama di wilayahnya.
“Kami berterima kasih seluruh umat Katholik terus bersama kami, membantu pembangunan di Kota Yogya. Mari kita bersama-sama menjaga keharmonisan ini,” ungkapnya Senin (7/7/2025).
Terkait pembangunan kota, Wawan mendorong agar seluruh jamaah gereja HKTY Pugeran dapat berpartisipasi aktif dalam memberi kontribusi terutama pada penuntasan masalah-masalah perkotaan.
“Misal upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, menggerakkan roda perekonomian rakyat, pemberdayaan masyarakat, pemantapan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan serta pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Berbagai acara ditampilkam untuk memeriahkan acara tersebut. Salah satunya adalah penampilan tari Bedhayan Sang Karahayon Jati. Pemilihan tarian ini bukan tanpa alasan.
Pastor Paroki Gereja HKTY Pugeran, Romo FX Sukendar Wignyosumarto menjelaskan Tari Bedhaya Sang Karahayon Jati tidak hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam tentang kehidupan dan hubungan manusia dengan Tuhan.
“Ada tujuh penari. Tujuh atau pitu dalam bahasa Jawa artinya pitulungan atau pertolongan. Tujuh penari ini membentuk salib. Jadi gerakan tarian ini sebagai simbol untuk membantu penghayatan spiritualitas para jamaah paroki HKTY Pugeran,” katanya.
Selain menampilkan pementasan tari Bedhayan Sang Karahayon Jati, acara ini juga diisi oleh persembahan paduan suara. Seluruh pentas seni ini dibawakan oleh putera puteri Paroki Pugeran.
“Ada empat kelompok paduan suara yang akan memeriahkan acara. Selain itu kami juga menggelar pesta umat yang penuh dengan hangatnya kebersamaan,” ujarnya.
Sementara itu ketua pantia acara, Yohanes Rizki mengatakan seluruh rangkaian acara tersebut dibalut dalam suasana adat jawa. Selain sebagai bentuk pelestarian seni dan budaya juga sebagai penanda bahwa Gereja HKTY Pugeran merupakan salah satu gereja yang bercorak Jawa.