Gedong Tengen,REDAKSI17.COM – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78, SMP Negeri 3 Yogyakarta menegaskan komitmennya terhadap kepedulian lingkungan dengan menghadirkan JOSer Spegata, yakni Kader Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas JOS) yang berperan aktif dalam gerakan pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.
Kepala SMPN 3 Yogyakarta, Suharyanti, menjelaskan pembentukan JOSer Spegata menjadi bagian dari upaya sekolah mendukung program Pemerintah Kota Yogyakarta melalui gerakan Mas JOS yang dicanangkan untuk mendorong pengelolaan sampah dari sumbernya.
“Anak-anak kami dorong untuk tidak hanya memahami pentingnya kebersihan, tapi juga mampu menjadi penggerak di lingkungan sekolah dan rumah. Lewat JOSer Spegata, kami ingin menanamkan tanggung jawab sosial dan ekologi sejak dini,” ujarnya pada Sabtu (1/11/2025).
Pihaknya menyatakan di SMPN 3 Yogyakarta juga memiliki Bank Sampah dan Rumah Komposter yang menjadi sarana edukasi serta praktik nyata dalam mengelola sampah secara mandiri. Melalui dua fasilitas tersebut, siswa dapat belajar memilah hingga mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi lingkungan sekolah.
“Sekolah juga menerapkan lima langkah Mas JOS yang menjadi panduan bagi seluruh warga sekolah, yaitu memilah sampah sesuai jenisnya, mengumpulkan sampah anorganik ke Bank Sampah, mengolah sampah organik, menghabiskan makanan, serta menggunakan wadah berulang,” imbuhnya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengapresiasi langkah SMPN 3 Yogyakarta, yang menjadikan Mas JOS sebagai bagian dari program inovasi sekolah.
“Kami mengapresiasi para murid, guru, yang bersama-sama menerapkan gerakan ini melalui lima langkah Mas JOS dalam pengelolaan sampah. Bank sampah di sekolah ini sudah berjalan baik dan menjadi contoh nyata semangat perubahan dari lingkungan pendidikan,” ujarnya.
Wawan juga menyampaikan hingga saat ini, Kota Yogyakarta sudah mampu mereduksi sekitar 30 ton sampah organik sisa makanan yang tidak lagi dibawa ke depo.
“Sejak gerakan pemilahan sampah sudah semakin masif dari rumah tangga, dari sumbernya, dampaknya sudah bisa dilihat secara nyata. Inilah bentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat yang perlu terus diperkuat, agar permasalahan sampah dapat ditangani secara optimal,” tambahnya.
Sementara itu JOSer SMPN 3 Yogyakarta, Rizki Dirgandono, mengatakan pemilahan sampah penting, supaya tidak menimbulkan bau tidak sedap dan tidak mencemari lingkungan sekolah.
“Kami belajar untuk disiplin membuang sampah sesuai jenisnya dan mengolah sampah organik menjadi kompos. Dengan begitu, sekolah jadi lebih bersih, nyaman, dan kami juga bisa ikut menjaga lingkungan sejak sekarang,” katanya.


