Jakarta,REDAKSI17.COMĀ – Setiap perjalanan miliki kisahnya masing-masing, begitu juga dengan pasar saham Indonesia sepanjang 2023.
Sebelumnya, semoga para penanam modal mengakhiri 2023 dengan cuan…cuan…cuan… Kalaupun belum, semoga keuntungan berlimpah segera menghampiri.
Indeks Harga Saham Gabungan menyembunyikan 2023 dengan performa tahunan yang digunakan mentereng. Tercatat kinerja IHSG sepanjang 2023 menguat 6,16% di tempat dalam 7.272,797. Lebih tinggi dari pencapaian 2022 sebesar 4,09%.
Pasar saham memulai 2023 dengan berat. Baru empat hari perdagangan berjalan, Kamis (5/1/2023), IHSG sudah harus tumbang 2,34%. Penurunan tajam hal itu tercatat sebagai performa terparah sepanjang tahun.
Saat itu, pemodal dibuat pesimis oleh ramalan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) terkait kegiatan perekonomian global 2023.
IMF memperkirakan sepertiga sektor dunia usaha dunia berada dalam jurang resesi. Lebih mengerikan IMF mengatakan bahwa negara yang mana mana dalam dalam atas kertas tak mengalami resesi, akan terasa seperti reses bagi ratusan jt orang.
Semakin ngeri sebab China, salah satu sektor dunia usaha terbesar dunia, diperkirakan akan mengalami pertumbuhan dunia perniagaan dalam bawah pertumbuhan global untuk pertama kalinya dalam 40 tahun. Ini akibat bilangan bulat kasus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 yang kembali menyerang Negeri Bambu.
Asal tahu saja, China adalah mitra dagang utama bagi Indonesia. Sehingga jika ada pelemahan ekonomi, Indonesia akan terkena dampak negatif.
Dua sentimen itu memang menjadi 2 dari beberapa faktor yang tersebut digunakan memperberat laju IHSG. Mayoritas sentimen pemberat adalah berasal dari eksternal atau luar negeri.
Sementara kabar-kabar positif datang dari dalam negeri seperti pembagian dividen jumbo hingga rilis data dunia usaha yang mana dimaksud solid.
Adu kabar positif kemudian negatif ini menyebabkan IHSG bergerak dalam kecenderungan bergerak menyamping selama 11 bulan, sebelum akhirnya breakout pada tempat penghujung November.
Penting dicatat bahwa IHSG sepanjang tahun berada di tempat area bayang-bayang sikap Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve atau The Fed.
![]() Federal Reserve Board Chair Jerome Powell speaks during a news conference at the Federal Reserve in Washington, DC, on May 3, 2023. – The Fed has been on an aggressive campaign of interest-rate hikes since March last year, rapidly raising rates to help target high inflation, which remains above its long-term target of two percent. (Photo by SAUL LOEB / AFP) |
The Fed membayangi IHSG oleh sebab itu keputusan menaikkan suku bunga juga mempertahankan pandangan hawkish. Sehingga pesimisme terjadi dalam pasar berisiko seperti saham.
Sampai pada akhirnya The Fed memutuskan menahan suku bunga kemudian kemudian ekspektasi pasar nahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2024.
![]() Probabilitas Suku Bunga Teh Fed |
Perubahan pandangan The Fed pun menjadi booster bagi IHSG kemudian merubah tren dari sideways menjadi bullish.
November jadi bulan perubahan arah IHSG. Tercatat empat kali IHSG menguat pada tempat atas 1% dalam sehari, dan juga juga menjadi terbanyak pada antara bulan lain.
Pertama pada 2 November 2023 IHSG menguat 1,64% dalam sehari. Kemudian 6 November 2023 menguat 1,33% lalu 15 November 2023 naik 1,4%.
Penguatan pada 15 November 2023 memulai reli kenaikan selama empat hari beruntun sekaligus menjadikan IHSG breakout dari resisten pada dalam level 7.000 juga merubah arah menjadi tren naik.
Tren bullish IHSG semakin dipertegas dengan penguatan pada 23 November 2023 sebesar 1,41% dalam sehari.
Rekor lalu juga Rapot IHSG 2023
Secara keseluruhan, IHSG menangguhkan 2023 dengan rapor positif serta mencatatkan berbagai rekor pada tempat tengah tahun yang digunakan penuh gonjang ganjing sektor perekonomian global.
Rekor pertama adalah sebanyak 79 emiten yang mana yang melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan nilai penggalangan dana sebesar Rp 54,14 triliun.
Capaian aksi korporasi hal itu memecahkan rekor dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebanyak 59 emiten dengan dana yang dimaksud dimaksud dihimpun Rp33,06 triliun. Bahkan, capaian IPO yang digunakan juga tercatat sebagai rekor tertinggi sepanjang masa, dari sebelumnya 66 IPO pada 1990.
Kemudian, ada rekor baru dari sisi nilai kapitalisasi pasar. Pada 28 Desember 2023, nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp11.762 triliun. Ini merupakan nomor tertinggi sepanjang sejarah.
Ketiga, rekor volume transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah pada 31 Mei 2023 yaknu dengan 89 miliar lembar saham.
Pada sesi perdagangan terakhir, Jumat (29/12/2023) IHSG ditutup melemah 0,43% menjadi 7.272,797. Penurunan di area area hari terakhir perdagangan 2023, lebih lanjut banyak dalam dibandingkan 2022 yakni turun 0,14% menjadi 6.850,619.
Kendati demikian, performa dalam setahun pada 2023 jarak sangat jauh lebih lanjut banyak tinggi dibandingkan 2022. IHSG sepanjang 2023 menguat 6,16% dibandingkan pencapaian 2022 sebesar 4,09%, menurut statistik IDX.
PT Barito Renewables Energy Tbk atau BREN melesat 858,3% menjadi pemimpin pergerakan IHSG. BREN mampu mengungkit IHSG sebesar 259,38 indeks poin.
Sementara PT Adaro Energy Indonesia Tbk atau ADRO menjadi pemberat laju IHSG pada 2023
Nilai kapitalisasi pasar IHSG sepanjang 2023 meningkat signifikan sebesar 22,86% year-on-year/yoy menjadi Rp11.708 triliun. Sementara pada 2022 nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp9.529,86 trilliun.
Saham PT Bank Central Asia atau BBCA mempunyai nilai kapitalisasi pasar terbesar yakni Rp1.147 triliun. Kemudian diikuti saham BREN sebesar Rp1.000 triliun kemudian PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) atau BBRI dalam posisi ketiga dengan nilai kapitalisasi pasar Rp859 triliun.
Namun nilai transaksi harian saham pada 2023 turun 26,92% yoy menjadi Rp10,75 triliun dibandingkan 2022 sebesar Rp14,71 triliun.
IPO 2023 Himpun Rp54 T: Rekor Baru dalam Sejarah Pasar Saham RI
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 emiten yang mana hal itu melakukan pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan nilai penggalangan dana sebesar Rp54,14 triliun.
Capaian aksi korporasi yang digunakan disebut memecahkan rekor dibandingkan dengan tahun 2022 yang mana sebanyak 59 emiten dengan dana yang dimaksud dihimpun Rp33,06 triliun. Bahkan, capaian IPO hal itu juga tercatat sebagai rekor tertinggi sepanjang masa, dari sebelumnya 66 IPO pada 1990.
Meski BEI mencetak rekor baru dalam hal total keseluruhan IPO terbanyak sepanjang masa, namun kinerja mayoritas sahamnya justru berbanding terbalik.
Dari 79 saham IPO 2023, hanya sekali hanya 28 saham yang tersebut mencatatkan kinerja positif, alias nilai tukar terakhirnya sudah berada dalam atas tarif IPO atau terpencil dalam dalam atas nilai IPO.
Sedangkan sisanya yakni 51 saham masih mencatatkan kinerja buruk dari tarif IPO-nya hingga perdagangan kemarin.
Berikut kinerja saham IPO 2023.
Dari 28 saham IPO 2023 yang berkinerja baik, 11 diantaranya sudah melesat lebih besar banyak dari 100% dari tarif jual IPO-nya hingga penutupan perdagangan kemarin.
Adapun saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menjadi saham IPO 2023 yang dimaksud mana kinerjanya paling baik dari 11 saham, 28 saham lainnya, bahkan 79 saham IPO 2023.
Sebaliknya, terdapat sepuluhan saham IPO 2023 sekarang sudah berada di tempat tempat bawah level psikologis Rp 50/saham lalu sebelas saham bertahan dalam level psikologis Rp 50/saham.
Dari deretan saham-saham IPO tersebut, ada salah satu emiten yang dimaksud digunakan statusnya masih UMKM.
Untuk emiten UMKM, umumnya dimasukkan ke dalam papan pencatatan untuk perusahaan dengan aset skala kecil lalu menengah (UKM). Papan ini untuk menggalakkan lebih besar lanjut banyak UKM yang dimaksud yang melakukan penawaran umum perdana sebagai bentuk penggalangan dana untuk ekspansi.
Adapun salah satunya yakni SOUL, pada area mana emiten ini termasuk salah satu perusahaan yang mana dimaksud terbilang masih cukup kecil dari segi aset.
Selain itu, emiten yang digunakan masuk papan akselerasi juga cukup diwaspadai oleh para investor, terutama ketika harga jual jual sahamnya turun terus diiringi dengan penurunan kinerja. Batasan nilai saham terendah dalam area papan akselerasi bisa jadi belaka sampai Rp 1/saham.
Oleh karenanya, kesepuluh saham yang digunakan masih ada kemungkinan besar untuk menyentuh tarif Rp 1/saham.
Saham Tambang Tebar Dividen Jumbo
Emiten batu bara mendapatkan berkah dari boom commodity 2022 yang dimaksud hal tersebut menimbulkan performa keuangannya mentereng. Investor pun kebagian euforia emiten batu bara lewat dividen jumbo yang mana mana dibagikan.
Berikut daftar saham emiten batu bara dengan sederet dividen jumbo yang tersebut hal tersebut dibagikan.
1. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
ITMG memberikan dividen final kepada para pemegang saham senilai US$774 jt atau sekitar Rp11,6 triliun. Adapun rasio pembayaran dividen sebesar 65% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022 sebesar US$1,2 miliar. Pembayaran dividen sudah dijalankan pada 18 April 2023.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan ITMG, sepanjang tahun 2022 emiten sektor tambang ini mencatatkan peningkatan laba bersih yang hal itu signifikan. Tercatat laba bersih ITMG melonjak 152,3% pada tahun 2022 menjadi US$1,2 miliar jika dibandingkan tahun 2021 sebesar US$475,6 juta.
2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
ADRO membagikan dividen senilai US$1 miliar atau sekitar Rp14,7 triliun. Besaran dividen yang tersebut setara 40,1% dari perolehan laba bersih sepanjang tahun 2022 yang mana senilai US$ 2,5 miliar. Pembayaran dividen terdiri dari US$ 500 jt untuk dividen interim dan juga juga US$500 jt untuk dividen final.
Pembayaran dividen sudah dijalani pada 6 Juni 2023. Adapun laba bersih ADRO sepanjang tahun 2022 sebesar US$2,5 miliar atau setara dengan Rp 38 triliun. Realisasi ini melesat 167,1% dari tahun sebelumnya yang mana sebesar US$933,5 juta.
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PTBA membagikan dividen Rp12,6 triliun atau Rp1.094 per saham. Emiten batu bara pelat merah ini mengalokasikan 100% dari laba bersih perseroan tahun buku 2022.
Pembagian dividen sudah dilaksanakan pada 14 Juli 2023. PTBA membukukan perolehan laba bersih senilai Rp12,6 triliun sepanjang tahun 2022.
Laba bersih yang mana disebut meningkat 58,9% berbeda dengan periode yang dimaksud yang sejenis pada 2021 yang tersebut mana senilai Rp7,9 triliun. Kenaikan didukung kenaikan pendapatan sebesar 45,7% dari sebelumnya Rp29,6 triliun menjadi Rp42,6 triliun.
4. PT United Tractors Tbk (UNTR)
Emiten alat berat pertambangan ini sudah membagikan dividen final sebesar Rp6.185 per saham atau senilai Rp22,5 triliun. Secara keseluruhan total dividen UNTR selama 2022 menjadi Rp7.003 per saham atau senilai Rp 25,5 triliun.
Jumlah hal itu termasuk pada area dalamnya dividen interim sebesar Rp818 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp3 triliun yang dimaksud digunakan sudah pernah dibayarkan pada 24 Oktober 2022.
Adapun dividen yang dimaksud disebut telah dilakukan lama dibayarkan kepada para pemegang saham pada 12 Mei 2023.
5. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)
Pada 2023, BSSR diketahui akan membagikan dividen interim sebanyak dua kali. Adapun dividen interim pertama atau dividen interim I telah lama lama dibagikan pada September lalu.
Pada dividen interim I, BSSR membagikan sebesar US$ 60 jt atau setara Rp 915,6 miliar (kurs Rp 15.260 per dolar AS). Adapun dividen yang hal itu sudah lama dibagikan saat itu mencapai 2,61 miliar lembar saham.
Dengan total dividen lalu pemegang saham tersebut, maka masing-masing pemegang saham mendapatkan dividen senilai US$ 0,022 per saham atau setara Rp 349,9 per saham.
Setelah pada September lalu BSSR membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 yang dimaksud itu pertama, kemudian berikutnya, BSSR akan kembali membagikan dividen interim keduanya, kali ini untuk Tahun Buku 2023.
Pada dividen interim II, BSSR akan membagikan sebesar US$ 20 jt atau sekitar Rp 309,78 miliar.
Selain emiten batu bara, tentunya ada beberapa emiten lainnya yang digunakan mana juga telah lama lama membagikan dividen jumbonya pada tahun ini. Bahkan, beberapa emiten lainnya akan membagikan dividennya di area dalam sisa tahun ini.
Berdasarkan Indeks High Dividend 20 yang digunakan dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas saham-saham yang mana membagikan dividen jumbo pada tahun ini yakni emiten batu bara kemudian perbankan.
Berikut daftar saham-saham dengan dividen jumbo di tempat dalam tahun 2023: