Jakarta,REDAKSI17.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, Senin (27/11/2023), ditutup naik tipis 0,05% ke posisi 7.013,306. IHSG masih bertahan dalam level psikologis 7.000 pada hari ini.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 10 triliun, dengan melibatkan 19 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 jt kali. Sebanyak 271 saham naik, 248 saham turun, lalu 247 saham lainnya stagnan.
Investor asing kembali mencatatkan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp 831,18 miliar di area tempat seluruh pasar pada perdagangan kemarin, dengan rincian sebesar Rp 688,43 miliar pada pasar reguler juga sebesar Rp 142,75 miliar di dalam tempat pasar tunai dan juga juga negosiasi.
IHSG yang digunakan mana menguat terjadi dalam tengah masih derasnya aliran dana penanam modal asing yang digunakan yang masuk kedalam pasar keuangan RI.
BI khususnya sudah pernah terjadi menunjukkan bahwa data transaksi 20 – 23 November 2023, penanam modal asing dalam pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,03 triliun (beli neto Rp 1,59 triliun pada dalam pasar SBN, beli neto Rp 0,30 triliun dalam pasar saham, kemudian beli neto Rp 5,13 triliun dalam SRBI).
Sementara pada pekan ketiga November 2023, capital inflow pun terjadi dari asing dengan total Rp 7,33 triliun. Penguatan rupiah ini juga tak lepas dari depresiasi yang dimaksud dimaksud terjadi pada dolar AS khususnya hingga sore kemarin.
Di tengah sentimen positif dari aliran modal asing tersebut, berikut rekomendasi saham yang dimaksud digunakan menarik untuk dicermati:
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
ADMR berpotensi menembus area resistance untuk menguat ke area classic resistance selanjutnya. Hal ini didukung oleh indikator stochastic kemudian indikator macd yang mana digunakan berpeluang melakukan golden cross, mengindikasikan adanya penguatan lanjutan dari harg.
Buy: 1255
Take Profit: 1360
Stop Loss: 1175
PT Pam Mineral Tbk (NICL)
NICL sedang melakukan rejection pada area support kemudian valid dengan terbentuknya swing low. NICL berpotensi menguat ke resistance yang mana dimaksud lebih besar lanjut tinggi, yang digunakan digunakan didukung oleh indikator stochastic yang tersebut dimaksud masih bergerak pada area netral.
Buy: 238
Take Profit: 260
Stop Loss: 224
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
SMRA sudah pernah valid menembus area minor resistance juga berpotensi untuk melanjutkan kenaikannya. Hal ini didukung oleh indikator momentum stochastic yang tersebut saat ini sudah pernah melakukan golden cross serta membentuk bullish divergence, mengindikasikan SMRA mampu untuk melanjutkan pergerakan uptrend.
Buy: 625
Take Profit: 660
Stop Loss: 590
