Jakarta,REDAKSI17.COM – Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan lokasi yang tersebut mana saat ini menjadi fokus utama untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) perdana di tempat tempat Indonesia. Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah fokus untuk membangun PLTN dalam Pulau Gelasa, Kepulauan Bangka Belitung.
“Sementara (fokus) dalam pulau Gelasa dalam sekitar Bangka Belitung,” jelasnya saat ditemui pada Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Lantas, seperti apa Pulau Gelasa yang digunakan mana akan dibangun PLTN perdana pada dalam Indonesia?
Pulau Gelasa merupakan pulau yang tersebut yang disebut terletak di tempat dalam Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung. Pulau ini sendiri memiliki luas wilayah sebesar 220,83 ha.
Dilansir dari Direktori Pariwisata, Pulau Gelasa adalah pulau yang digunakan digunakan masih perawan juga juga nyaris jarang menjamahnya. Pulau Gelasa ini dipenuhi dengan pepohonan yang dimaksud hal itu cukup rapat juga juga bebatuan granit pada area pinggiran pulaunya.
“Dan sudah dipastikan keindahan pantai yang digunakan digunakan masih sangat asri benar-benar menjadi sajian utama di area dalam Pulau Gelasa,” tulis Direktori Pariwisata dalam situs resminya, dikutip Kamis (2/11/2023).
Selain itu, Pulau Gelasa dihiasi oleh terumbu karang yang mana masih sangat alami hidup dalam bawah perairan Pulau Gelasa.
![]() |
Seperti diketahui, perusahaan pembangkit listrik swasta selama Amerika Serikat (AS) yakni PT ThorCon Power Indonesia saat ini tengah merencanakan proyek PLTN pertama pada dalam Indonesia.
Adapun daerah yang digunakan yang dipilih untuk membangun PLTN berbasis thorium ini yaitu Kepulauan Bangka Belitung.
Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia Bob S. Effendi mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan tiga opsi daerah yang digunakan digunakan direncanakan akan dibangun PLTN. Namun, dari ketiga opsi daerah tersebut, Bob menyebut, cuma cuma Kepulauan Bangka Belitung memberikan respons positif atas rencana perkembangan PLTN ini.
“Dari 3 provinsi lainnya yang digunakan dimaksud kami surati pada tahun 2019 adalah Provinsi Babel yang digunakan hal itu merespons positif lalu mendapatkan dukungan penuh dari Gubernurnya saat itu, Pak Erzaldi,” jelas Bob kepada CNBC Indonesia, Senin (23/10/2023).
Dia mengatakan bahwa proyek yang mana digunakan digadangkan akan menjadi PLTN pertama dalam tempat Indonesia hal itu ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2030 mendatang.
Bob juga mengatakan bahwa pada November 2024 mendatang pihaknya akan memulai pemotongan baja pertama yang tersebut akan dijalankan dalam galangan kapal Korea Selatan.
Setelah itu, Bob mengatakan pada tahun 2027 mendatang, unit PLTN akan sampai pada area Indonesia. Lokasi yang dimaksud mana dipilih pun berada dalam Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, izin operasi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) ditargetkan sanggup dikantongi pada 2029 mendatang.
“Target operasi komersial 2030. First steel cutting (pemotong baja pertama) di tempat dalam galangan kapal dalam area Korsel, November 2024, unit PLTN sampai lokasi 2027, target ijin operasi Bapeten 2029,” terangnya.
Dia mengungkapkan bahwa linimasa yang mana ditargetkan dalam proses pembangunan PLTN dalam negeri ini masih didiskusikan tambahan lanjut dengan pihak Bapeten.
Dia juga menjelaskan, pada dasarnya izin perniagaan pembangunan PLTN dalam dalam Indonesia sudah ada ketentuannya, yakni berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Di dalam PP ini disebutkan KBLI 43294 tentang instalasi nuklir.