Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan juga juga Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Indonesia akan mendapat kiriman daging kurban dari Arab Saudi. Ini merupakan daging kurban dari jemaah haji Indonesia yang tersebut digunakan akan dibawa ke Tanah Air untuk disalurkan ke rakyat dalam bentuk daging olahan, sebagai upaya dalam membantu penanganan stunting.
“Insya Allah nanti daging kurban yang mana dimaksud berasal dari jemaah haji Indonesia yang digunakan digunakan disembelih pada area Makkah itu juga nanti sebagian akan dibawa kembali ke Indonesia dalam bentuk daging yang digunakan mana sudah olahan ya, dalam kaleng. Nanti akan kita bagikan kepada warga khususnya dalam bergabung serta menanggulangi stunting,” kata Muhadjir Effendy usai salat Idul Adha dalam Gedung Pusat Dakwah PP Muhamamdiyah Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2024), melansir dari Detik News.
Muhadjir mengatakan, proses pemotongan hewan kurban pada Makkah pasti sudah diimplementasikan sesuai standar lalu dalam pengawasan. Dia pun meyakinkan daging kurban yang digunakan yang disebut akan dibawa ke Tanah Air nantinya adalah daging yang dimaksud dimaksud layak kemudian sehat untuk meningkatkan gizi masyarakat.
“Dan dalam sana pemotongan kurban sangat terstandar serta diawasi, sehingga kalau ada sebagian yang hal tersebut dikirim ke Indonesia itu kita pastikan sehat kemudian layak dimakan, bahkan itu mampu menaikkan konsumsi gizi terutama protein untuk warga kemudian akan kita fokuskan kepada mereka yang mengalami membutuhkan perbaikan gizi,” ujarnya.
Namun demikian, Muhadjir mengaku masih belum dapat hanya meyakinkan berapa jumlah total agregat daging kurban dari Makkah yang digunakan dimaksud akan dibawa ke Tanah Air. Akan tetapi, dia sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian juga BPOM terkait penyaluran daging kurban tersebut.
“Saya sampai sekarang belum mendapatkan laporan berapa ton yang digunakan mana sanggup dikirim. Tapi akan kita kirim sebanyak-banyaknya dikarenakan masih ada koordinasi juga dengan pihak produsen di area tempat sana. Kan ini kapasitas produksi yang digunakan akan kerja sebanding dengan pemerintah Indonesia dengan BPKH ini kan masih belum tahu kita kapasitasnya,” pungkasnya.
