Home / Ekobis / Ini 3 Hambatan yang Bikin RI Sulit Jadi ‘Raja’ Ekonomi Syariah Dunia

Ini 3 Hambatan yang Bikin RI Sulit Jadi ‘Raja’ Ekonomi Syariah Dunia

Ini 3 Hambatan yang digunakan Bikin RI Sulit Jadi ‘Raja’ Ekonomi Syariah Dunia

Jakarta, REDAKSI17.COM – Bank Indonesia (BI) menyebut perekonomian syariah terus tumbuh pada Indonesia. Namun, masih ada 3 permasalahan yang digunakan hal tersebut menghambat tujuan RI untuk menjadi pusat perekonomian syariah terbesar di tempat tempat dunia.

“Di tengah capaian itu perjalanan kita masih sangat panjang,” kata Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam peluncuran Buku Kajian Ekonomi serta Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2023 serta seminar Sharia Economic and Financial Outlook (ShEFO) 2024, Senin (26/2/2024).

Juda mengatakan permasalahan pertama datang dari sektor industri syariah. Dia mengatakan kesulitan dalam tempat sektor ini terletak pada produksi, ketersediaan lalu kualitas unsur baku halal.

Juda melanjutkan hambatan kedua ada dalam sektor keuangan syariah. Dia mengatakan di tempat dalam sektor ini perlu ada inovasi model kegiatan industri keuangan syariah, perluasan basis pemodal serta pemanfaatan digital.”Kita masih dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan produksi juga juga ketersediaan komoditas halal di tempat dalam Indonesia, belum lagi dalam area tingkat global kita mungkin masih sangat dari konteks sebagai penyedia hasil halal,” kata dia.

“Mendorong keuangan syariah juga masih menjadi tantangan, inovasi akan terus dikerjakan dengan dipayungi Undang-Undang P2SK,” kata dia. UU P2SK adalah UU Pengembangan kemudian Penguatan Sektor Keuangan.

Selain itu, Juda mengatakan tantangan ketiga adalah dari sisi literasi kegiatan sektor ekonomi syariah pada dalam masyarakat. Dia mengatakan literasi keuangan dalam rakyat masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri.

“Ini semua tanggung jawab kita bersama lalu butuh kerja keras, membutuhkan konsistensi, membutuhkan sinergi lalu juga kolaborasi dalam antara semua pihak,” ujar dia.

Juda mengatakan untuk mengatasi tiga kesulitan itu, BI telah dilakukan terjadi menyusun 4 program prioritas untuk meningkatkan perekonomian syariah dalam Indonesia. Dia mengatakan 4 program itu meliputi penguatan industri syariah dalam sektor makan-minum, lalu fesyen muslim; akselerasi keuangan sosial serta juga komersial syariah; optimalisasi digitalisasi keuangan syariah; dan juga juga keempat peningkatan literasi kemudian juga perluasan jangkauan edukasi dunia perniagaan syariah.

“Kami mengajak pada seluruh pegiat sektor dunia usaha syariah untuk terus memperkuat pondasi perekonomian syariah,” kata dia.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *