Jakarta,REDAKSI17.COM– Lembaga pemeringkat kredit internasional, Fitch Rating memperkirakan arah dunia usaha Indonesia tidaklah akan berubah pada tempat bawah kepemimpinan Prabowo Subianto lalu Gibran Rakabuming Raka.
Fitch memperkirakan Prabowo akan tetap fokus pada pembangunan infrastruktur, termasuk pengerjaan Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu Prabowo juga akan melanjutkan kebijakan hilirisasi komoditas Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan memperluas manufaktur akumulator juga kendaraan listrik.
“Namun ketidakpastian seputar kebijakan fiskal jangka menengah telah terjadi terjadi meningkat,” papar Fitch dalam rilis ‘Indonesia Election Outcome Points to Broad Economic Policy Continuity’ yang digunakan digunakan dimuat melalui websitenya dikutip Minggu (25/2/2024).
Meski demikian Fitch menyebut terlalu dini melihat bagaimana perekonomian ke depan saat ini. Ditambahkan tambahan besar banyak kejelasan mengenai kebijakan fiskal pemerintahan berikutnya akan pada dapat setelah Prabowo mulai menjabat pada Oktober 2024.
Fitch sendiri sudah pernah lama memperkirakan pertumbuhan PDB riil Indonesia akan tetap sekitar atau sedikit di tempat dalam atas 5% pada tahun ini kemudian tahun depan, yang tersebut mana akan sejalan dengan kondisi sebelum pandemi. Di sisi lain, Fitch memperkirakan kebijakan moneter juga fiskal akan tetap memperkuat stabilitas makroekonomi RI, setidaknya selama sisa tahun ini.
“Namun demikian, kami yakin risiko fiskal jangka menengah telah lama lama meningkat, mengingat beberapa janji kampanye Prabowo, termasuk program makan siang lalu susu gratis dalam area sekolah yang mana yang dapat menghabiskan biaya sekitar 2% PDB setiap tahunnya,” jelasnya.
Prabowo sebelumnya menyatakan dapat menjaga rasio utang pemerintah yang digunakan dimaksud berjauhan tambahan lanjut tinggi. Hal ini menunjukkan adanya risiko terhadap proyeksi fiskal. “Namun, ia juga menyerukan agar Indonesia meningkatkan tingkat pendapatan pemerintah terhadap PDB secara signifikan,” tambahnya lagi.
Laporan mingguan Pratinjau Ekonomi Asia Pasifik Moody’s Analytics, yang digunakan mana dirilis untuk 19-23 Februari 2024, juga menyoroti kemenangan Prabowo. Disebutkan bagaimana Parbowo kemungkinan besar memang akan menjadi Presiden RI.
“Hasil resmi baru akan diumumkan pada Maret, namun pada penghitungan cepat yang mana tak resmi memberi pengumuman mayoritas kepada Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden. Artinya, tiada diperlukan pemungutan pernyataan putaran kedua,” tulis laporan Moody’s Analytics.
Sementara dari sisi kegiatan kegiatan ekonomi negara, Moody’s Analytics menyebutkan prediksi yang digunakan dimaksud mirip dengan Fitch Rating. Kebijakan populer Jokowi akan diteruskan.