Jakarta,REDAKSI17.COM – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat positif dalam sepekan dengan berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 2,16% dalam level 6.879,98 hingga perdagangan Jumat (21/6/2024).
Tentunya kenaikan IHSG didorong oleh saham-saham yang digunakan yang berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi atau menjadi Top Gainers dalam lima hari terakhir perdagangan.
Terdapat lima saham yang tersebut masuk dalam jajaran Top Gainers dalam sepekan. Kenaikan saham-saham itu pun tak luput dari aksi korporasi yang digunakan digunakan tengah dilaksanakan oleh perseroan guna membantu kinerja perseroan.
![]() |
Para penanam modal tentunya sudah mendengar aksi merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga juga PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) sejak tahun lalu. Namun, pada masa saat ini aksi merger kedua perusahaan hal yang sudah semakin terlihat jelas. Keduanya pun menargetkan proses merger akan rampung pada akhir 2024.
Penyelesaian proses merger akan seiring dengan selesainya proses due diligence yang digunakan yang disebut baru mulai dikerjakan kemudian akan selesai selambatnya 4 bulan ke depan. Pada proses due diligence ini, pihak XL Axiata lalu Smartfren akan saling meninjau perusahaan masing-masing.
Adapun yang digunakan yang ditinjau meliputi sisi komersial, teknologi, kinerja keuangan, hingga spektrum operasi. Bersamaan dengan proses due diligence tersebut, keduanya juga akan melakukan proses negosiasi untuk mempercepat proses merger.
Dengan semakin cepat serta jelasnya proses merger tersebut, saham FREN pun terapresiasi dalam sepekan. Meskipun hingga saat ini saham FREN masih masuk dalam Full Call Auction (FCA).
Aksi korporasi juga akan terjadi pada PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP). Perusahaan es krim ini dikabarkan akan diakuisisi oleh salah satu manajer perkembangan ekonomi global dengan syarat Bahrain yakni Investcorp.
Selain dari saham-saham yang dimaksud dimaksud masuk dalam jajaran Top Gainers, terdapat pula lima saham yang hal tersebut masuk dalam jajaran Top Losers dalam lima hari perdagangan terakhir.
![]() |
Penurunan yang mana itu signifikan pada saham PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) menghasilkan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sudah pernah terjadinya penurunan nilai tukar saham TRON secara tidaklah wajar atau pada luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
“Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tiada serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di dalam area bidang Pasar Modal,” sebagaimana ditulis dalam pengumuman bursa, dikutip Jumat, (21/6/2024).
Bursa pun saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham TRON.
Sebelumnya PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) mengumumkan ekspansi kegiatan perusahaan terbarunya yakni menghadirkan lini bidang usaha baru, yaitu GOTRIX.
GOTRIX adalah solusi teknologi terkini untuk keselamatan serta keamanan berbentuk kendaraan listrik roda tiga. GOTRIX dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis, termasuk logistik, kargo, gerobak sampah juga patroli polisi.
Namun sayangnya ekspansi usaha itu belum mampu menggalakkan saham TRON terbang lebih besar lanjut tinggi.
Saham Sandiaga Uno pun juga harus bergabung masuk dalam jajaran Top Losers. Penurunan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (STRG) terjadi sejak ex date dividen yang sudah dilaksanakan pada 29 Mei 2024.
Turunnya saham SRTG adalah hal wajar ketika para pemodal mulai melakukan aksi taking profit saat ex date dividen. Namun, perseroan pada saat ini justru tengah melakukan banyak ekspansi bisnis.
Saratoga sekarang ini semakin ekspansif pada tempat perusahaan kesehatan. Yang terbaru, Saratoga sudah mengakuisisi kepemilikan saham mayoritas di area dalam Rumah Sakit (RS) Brawijaya. Akuisisi RS Brawijaya merupakan salah satu langkah perusahaan untuk mendiversifikasi portofolio sahamnya. Seiring dengan hal itu, perusahaan juga ingin meningkatkan kontribusi atau nilai tambah dari sektor selain sumber daya alam atau komoditas.
Sanggahan: Artikel ini adalah komoditas jurnalistik merupakan pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidaklah bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau mengirimkan komoditas atau sektor penyetoran modal terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami bukan bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang dimaksud digunakan timbul dari keputusan tersebut.