Jakarta,REDAKSI17.COM – Masayoshi Son, pemodal kelas kakap pemilik SoftBank Vision Fund, akhirnya muncul setelah lama tak terlihat pada depan umum. Di depan para pemegang saham SoftBank, Son mengungkapkan kegalauan soal tujuan hidupnya.
SoftBank Vision Fund adalah dana kelolaan senilai US$ 100 miliar yang mana mana telah lama dijalani dikucurkan ke ratusan perusahaan teknologi dunia, termasuk banyak perusahaan yang tersebut sempat melampaui status unicorn Grab kemudian GoTo yang beroperasi pada Indonesia.
Nama Son populer sebagai salah satu pemodal awal dalam area Alibaba. Ia mendirikan Vision Fund pada 2017 dengan dukungan perusahaan teknologi besar serta penanam modal bermodal besar, salah satunya dana investasi modal Arab Saudi. Namun, SoftBank menghadapi rentetan kegagalan investasi. Kegagalan paling besar adalah WeWork, perusahaan co-working yang sekarang bangkrut.
Vision Fund kemudian mencatatkan kerugian besar pada 2022 akibat tech winter. Son mengatakan SoftBank harus berubah sikap ke mode bertahan kemudian tambahan konservatif dalam berinvestasi.
|
Son pada awal tahun ini sempat menyatakan SoftBank sudah kembali ke setelan “menyerang” lantaran antusiasme dirinya persoalan kemungkinan industri teknologi terkait kecerdasan buatan (AI). Ironisnya, Vision Fund malah melaporkan kerugian 2023 yang tersebut mana makin bengkak tak lama setelah pernyataan tersebut.
Setelah pelaporan kerugian tersebut, Son menghilang lalu tak pernah lagi muncul pada area depan umum.
Pada Jumat (21/6/2024), Son muncul di area area depan para pemegang saham SoftBank. Pidato Son, menurut CNBC International, penuh dengan pertanyaan filosofis perihal hidup. Ia merasa belum miliki pencapaian yang berarti sepanjang hidupnya.
“Dua tahun lalu, saya merasa makin tua, sisa hidup saya makin terbatas. Namun, saya merasa belum melakukan apapun. Saya menangis tersedu,” kata Son.
Kemudian, ia mengatakan sekarang ini ia sudah pernah dijalankan menemukan misi baru bagi SoftBank yaitu “evolusi umat manusia.” Pada saat yang digunakan dimaksud bersamaan, Son merasa sudah pernah menemukan tujuan hidupnya.
“SoftBank berdiri untuk apa? Untuk apa Masa Son lahir? Mungkin terdengar aneh, tetapi saya pikir saya lahir untuk menciptakan ASI [artificial super intelligence] menjadi kenyataan. Saya sangat serius persoalan ini,” katanya.
Son mengatakan ASI adalah kecerdasan buatan yang digunakan itu 10.000 kali lebih tinggi tinggi pintar dari manusia. Ia meramal teknologi ini bisa jadi jadi lahir dalam 10 tahun.
ASI calon lebih lanjut banyak pintar dari artificial general intelligence (AGI), yaitu teknologi AI yang tersebut mana secerdas atau tambahan pintar dari manusia. Son menyatakan AGI hanya 10 tahun tambahan lanjut pintar dari manusia lalu kemungkinan muncul 3-5 tahun lagi.
Son merasa jika AI hanya saja sekali secerdas manusia, “kita tak perlu mengubah cara hidup kita, kita tak perlu mengubah struktur gaya hidup manusia.”
“Namun dengan ASI, ceritanya berbeda. ASI akan memicu perubahan besar,” kata Son.
Ia meramal model ASI di area area masa depan akan berinteraksi satu dengan lainnya, seperti neuron pada otak manusia. Sistem seperti ini, menurut Son, calon menciptakan AI 10.000 kali lebih besar lanjut pintar dari manusia jenius.