Home / Nasional / Investor Kripto Bingung Gegara Ini! Harga Kripto Turun

Investor Kripto Bingung Gegara Ini! Harga Kripto Turun

Investor Kripto Bingung Gegara Ini! Harga Kripto Turun

Jakarta – Pasar kripto bergerak melemah dalam 24 jam terakhir pada tengah kebingungan pelaku pasar perihal kasus Binance serta Changpeng Zhao (CZ) akan meluas atau tidak.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Selasa (28/11/2023) pukul 07.09 WIB, sebagian besar aset kripto turun. Bitcoin melemah 0,43% ke US$37.248,74 serta juga secara mingguan turun 0,58%.

Ethereum berada pada zona negatif 1,65% dalam 24 jam terakhir meskipun dalam tujuh hari terakhir naik tipis 0,16%. BNB turun 1,96% secara harian serta secara mingguan ambles 10,5%. Begitu pula dengan Solana yang digunakan yang disebut terdepresiasi 4,28% dalam 24 jam terakhir kemudian juga secara mingguan ambles 3,4%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang dimaksud merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,24% ke nomor 1.536,8. Open interest terdepresiasi 0,25% di area dalam bilangan US$34,39 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang digunakan dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan bilangan bulat 71 yang tersebut menunjukkan bahwa pasar berada di area tempat fase greed/optimis dengan kondisi sektor kegiatan ekonomi juga industri kripto saat ini.

Dilansir dari cointelegraph.com, tarif bitcoin sebagai koin dengan market kapitalisasi terbesar pada area dunia mengalami penurunan lalu semakin mendekati level psikologis US$37.000.

Kendati demikian, yang mana mana menarik perhatian adalah kekuatan derivatif BTC yang tersebut dimaksud tak tergoyahkan, yang dimaksud dimaksud menandakan bahwa pembeli tetap teguh pada niatnya.

Untuk mengukur eksposur para paus terhadap derivatif BTC, seseorang harus menilai volume opsi BTC. Dengan memeriksa opsi put (jual) serta call (beli), kita dapat memperkirakan sentimen bullish atau bearish yang digunakan dimaksud ada.

LaevitasFoto: Deribit BTC options put-to-call volume ratio
Sumber: Laevitas

Sejak 22 November 2023, volume opsi put secara konsisten tertinggal dibandingkan opsi call, rata-rata sebesar 40%. Hal ini menunjukkan berkurangnya permintaan untuk tindakan perlindungan, sebuah perkembangan yang tersebut dimaksud mengejutkan mengingat pengawasan peraturan yang tersebut dimaksud semakin ketat setelah kesepakatan pembelaan Binance dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) kemudian tuntutan hukum Komisi Sekuritas juga Bursa AS terhadap bursa Kraken.

Di lain sisi, penanam modal mungkin tidak ada ada memperkirakan adanya gangguan pada layanan Binance, kemungkinan tindakan regulasi tambahan besar lanjut terhadap bursa yang mana mana melayani klien AS sudah pernah lama meningkat. Selain itu, individu yang dimaksud mana sebelumnya mengandalkan penyamaran aktivitas mereka itu sekarang mungkin berpikir dua kali ketika DOJ mendapatkan akses ke transaksi historis.

Selain itu, tak pasti apakah pengaturan yang digunakan digunakan dibuat oleh mantan CEO Changpeng “CZ” Zhao dengan pihak berwenang akan meluas ke bursa serta gerbang pembayaran lain yang dimaksud yang disebut tiada diatur.

Singkatnya, dampak dari tindakan regulasi baru-baru ini masih belum pasti, juga sentimen yang dimaksud ada saat ini bersifat pesimistis, dengan pemodal khawatir akan adanya kendala tambahan kemudian kemungkinan tindakan yang dimaksud menargetkan pembuat pasar lalu penerbit stablecoin.

Beralih ke minat ritel, ada rasa apatis yang dimaksud yang disebut semakin besar dikarenakan tak adanya pemicu positif jangka pendek, seperti kemungkinan persetujuan dana yang tersebut dimaksud diperdagangkan pada bursa (ETF) Bitcoin spot. US Securities Exchange & Commission (SEC) diperkirakan baru akan memproduksi keputusan akhir pada Januari atau Februari 2024.

Intinya, trader profesional tetap tidaklah terpengaruh oleh koreksi jangka pendek, apa pun lanskap peraturannya. Bertentangan dengan prediksi hari kiamat, status Binance tetap tiada terpengaruh, serta volume perdagangan yang tersebut dimaksud lebih besar besar rendah di tempat dalam bursa yang tersebut hal tersebut tiada diatur dapat meningkatkan prospek persetujuan spot Bitcoin ETF.

CNBC INDONESIA RESEARCH


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *