Jakarta,REDAKSI17.COM – Harga minyak turun pada Senin (15/4/2024) setelah serangan balasan Iran terhadap Israel pada akhir pekan kemarin.
Minyak mentah Brent dipatok lebih lanjut besar rendah, tetapi masih diperdagangkan mendekati US$90 per barel pada Senin pagi.
Selanjutnya, para analis mengatakan pasar akan melihat bagaimana konflik itu dapat mempengaruhi rantai pasokan global.
Fluktuasi tarif minyak dapat menimbulkan efek riak dalam area seluruh dunia oleh sebab itu negara-negara sangat bergantung pada komoditas yang digunakan digunakan digunakan untuk memproduksi materi bakar seperti bensin serta solar.
Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 2022, nilai minyak melonjak hingga US$120 per barel sebab keresahan pasokan ketika negara-negara barat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia yang digunakan menjadi salah satu eksportir minyak utama dunia.
Lonjakan ini tidaklah semata-mata hanya menyebabkan tarif yang mana dimaksud tambahan tinggi dalam area pompa bensin, tetapi juga banyak barang lainnya oleh sebab itu perusahaan menyesuaikan harga jual jual dia untuk menutupi biaya yang digunakan digunakan lebih besar lanjut tinggi.
Mengutip BBC, Senin (15/4/2024), para analis mengatakan reaksi Israel terhadap serangan itu akan menjadi kunci bagi pasar global dalam beberapa hari lalu minggu mendatang.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan konfrontasi dengan Iran belum berakhir.
Komentar itu muncul setelah Iran meluncurkan serangan drone serta juga rudal ke Israel pada akhir pekan ini setelah bersumpah akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di dalam area ibu kota Suriah, Damaskus pada 1 April. Israel tidaklah menyatakan pihaknya melakukan serangan terhadap konsulat tersebut, namun diyakini secara luas berada dalam balik serangan tersebut.
Lalu bagaimana dengan harga BBM pada tempat Indonesia?
Berdasarkan data yang dimaksud dimiliki oleh Kementerian ESDM, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga jual jual patokan minyak mentah Indonesia per 12 April 2024 sebesar US$89,51 per barel.
Sebelum serangan Iran terhadap Israel, tarif minyak sudah mengalami peningkatan kurang lebih banyak besar US$5 per barel tiap bulan.
“Kalau kita soroti ICP dari bulan Februari, sebetulnya dari Maret lalu April naik terus. Kenaikan kurang tambahan banyak US$5 per bulan,” kata Direktur Jenderal Minyak lalu juga Gas Bumi Kementerian Energi lalu Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji dalam satu diskusi yang dimaksud digunakan digelar Perkumpulan Alumni Eisenhower Fellowships Indonesia, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (15/6/2024).
Saat ini, ia melanjutkan, pemerintah masih menunggu respons dari Israel terkait serangan Iran. Respons Israel nantinya akan menentukan apakah tarif minyak dunia akan meningkat secara berkelanjutan atau spike.
Meskipun demikian, Tutuka menjamin tarif BBM tiada akan berubah hingga Juni sekalipun terjadi eskalasi konflik dalam Timur Tengah antara Iran dengan Israel.
“Ya, tarif BBM masih seperti itu (tidak berubah sampai Juni),” ujar Tutuka.