Home / Daerah / IREMP Ke-9, Kenalkan Keistimewaan Yogyakarta

IREMP Ke-9, Kenalkan Keistimewaan Yogyakarta

Yogyakarta (05/03/2025) REDAKSI17.COM – Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono menyambut kedatangan 30 pejabat tingkat menengah Kedutaan Singapura di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Rabu (05/03). Acara bertajuk International Relations Executive Milestone Programme (IREMP) ke-9 yang diselenggarakan oleh Singapore Civil Service College ini bertujuan untuk memahami dan mendiskusikan pelayanan publik di negara masing-masing serta ingin mengetahui keistimewaan yang dimiliki oleh Yogyakarta. Selain mengunjungi Yogyakarta, peserta juga melakukan kunjungan ke Jakarta untuk lebih memahami sistem pemerintahan di Indonesia.

“Perkenankanlah kami memperkenalkan Tata Kelola Pemerintahan DIY dalam Bingkai Keistimewaan, sebuah karakter khas yang membuat Daerah Istimewa Yogyakarta berbeda dari daerah lain. Keistimewaan ini bukan sekadar julukan, tapi sebuah identitas yang tumbuh dari sejarah panjang, filosofi mendalam, dan harmoni antara tradisi serta inovasi dalam sistem pemerintahan,” ujar Beny.

Filosofi mendalam mendasari pemerintahan DIY yang unik, unik dalam artian perpaduan antara sistem birokrasi modern dengan institusi budaya yang berpilar pada Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman. Adapun filosofi, “Hamemayu Hayuning Bawana”, yang bermakna menjaga harmoni dalam segala aspek kehidupan, “Sangkan Paraning Dumadi”, adalah memahami asal-usul dan tujuan hidup sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa, dan “Manunggaling Kawula Gusti”, bahwasanya kepemimpinan yang merakyat dan berbasis pada nilai kebersamaan.

“Keistimewaan ini juga telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY, yang mencakup beberapa aspek utama, yaitu: Tata cara pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur yang berbeda dari provinsi lain di Indonesia, kelembagaan Pemda DIY yang mengakomodasi peran tradisi sekaligus mendorong inovasi dalam tata kelola pemerintahan. Tiga lainnya, kebudayaan yang menjadi pondasi utama dalam pembangunan daerah dan pelestarian nilai-nilai luhur, pertanahan di mana pengelolaan tanah di DIY memiliki karakteristik khas dengan keberadaan Tanah Kasultanan (Sultan Ground) dan Tanah Kadipaten (Paku Alam Ground), dan tata ruang yang dirancang berdasarkan filosofi Hamemayu Hayuning Bawana,” ungkap Beny.

Adapun rombongan Kedutaan Singapura ini dipimpin oleh Mr. Chee Wee Kiong, Senior Fellow pada Civil Service College Singapore. Chee Wee mengucapkan terima kasih banyak sudah dapat menerima dan memberi pemahaman serta diskusi terkait kebijakan pemerintah dalam pelayanan publik, hal tersebut dapat menjadi wawasan baru bagi pihak Singapura.

“Terima kasih atas kedatangan partisipan semua, para peserta dari program IREMP adalah para pegawai negeri sipil Singapura yang paling tidak bekerja selama 2 tahun dan akan bekerja dengan urusan hubungan internasional. Karena itu, pemerintah Singapura berpendapat bahwa mereka harus memiliki pengetahuan yang mendalam bagaimana kedaerahan dan daerah secara luas serta membangun kerja sama yang baik,” tutur Chee Wee.

Chee Wee juga mengungkapkan, DIY sebagai kunci kebudayaan Jawa. Ia menemukan berbagai jenis kebudayaan yang terbaik menurutnya ada di Yogyakarta seperti batik, puisi, wayang, dan lainnya.

“Yogyakarta menurut kami adalah kunci dari kebudayaan Jawa, yang kami lihat adalah bagaimana di Yogyakarta ada puisi, batik, wayang dan budaya lain yang paling bagus menurut kami di Jawa ini dan saya juga sudah banyak membeli Batik. Selain itu, Yogyakarta juga sebagai pusat pendidikan terutama adanya Universitas Gadjah Mada (UGM) salah satu universitas terbaik menurut kami, bahkan beberapa rekan kami ada yang bekerjasama untuk studi doktoral di UGM,” tuturnya

Selain itu, Chee Wee menuturkan Yogyakarta sebagai salah satu provinsi yang memiliki human development index yang paling tinggi di Indonesia. Harapannya dengan berlangsungnya kegiatan ini, dapat memberi pemahaman pada Singapura tentang berbagai hal istimewa lainnya serta dapat menjalin kerja sama yang baik.

“Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang memiliki nilai human development index yang paling tinggi di Indonesia, dan menurut saya ini juga merupakan kunci ada banyak potensi untuk pengembangan sumber daya manusia. Harapannya pegawai dan kolega kami di sini dapat mengerti dan mendapatkan pemahaman lebih dalam bagaimana mengembangkan kerja sama dari masing-masing pemerintah terutama dengan Yogyakarta,” tutup Chee Wee.

Acara itu turut dihadiri oleh para pimpinan OPD DIY, untuk melakukan tukar pendapat dan pengetahuan dalam bidang pemerintahan. Selain itu, pemerintah Singapura juga memaparkan program-program yang dapat menjadi acuan pemerintah DIY untuk diterapkan, terutama dalam pembangunan sumber daya manusia. 

HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *