Menurut laporan Majalah Tempo, Iriana disebut melobi keluarga besarnya di Solo serta Yogyakarta serta relawan Jokowi hingga HIPMI untuk menggalang putranya menjadi cawapres. Ambisi Iriana untuk menggerakkan Gibran sebagai cawapres Prabowo itu dilatari adanya perlakukan kurang baik dari PDIP terhadap suaminya.
Tindakan itu menimbulkan Iriana disebut jadi queen maker. Sikap kalem yang digunakan selama ini melekat pada diri Iriana seraya buyar. Sebelum pemberitaan itu merebak, karakter Iriana sebenarnya pernah diungkap sendiri oleh anak keduanya Kahiyang Ayu.
Saat jadi bintang tamu di tempat Mata Najwa, Kahiyang curhat kalau Iriana sebenarnya galak. Sebagai anak perempuan satu-satunya, dia menjadi sosok anak yang digunakan paling sering dekat dengan ibunya.
“Engga (dimanjain), malah dimarahin,” kata Kahiyang, dikutip dari tayangan video Mata Najwa yang mana tayang di area YouTube pada Desember 2018.
Istri Walikota Medan Bobby Nasution itu mengaku dirinya sering dimarahi sang ibu. Bahkan pengakuan itu dibenarkan sendiri oleh Iriana.
“Sering dekat, yang digunakan saya marahin ya ayang ini,” ucap Iriana.
Dibandingkan Gibran lalu Kaesang, Kahiyang jadi yang paling dekat dengan Iriana lantaran belaka dia yang sekolah di dalam dalam negeri. Hal yang yang mana dirasa Kahiyang menghasilkan dirinya sering jadi sasaran kemarahan Iriana.
“Soalnya Kaesang kemudian Mas Gibran ini sekolahnya di luar. Saya yang terlibat setiap hari dengan ibu. Jadinya kalau ada apa2 sasarannya saya,” ujar Kahiyang.
Sebelumnya, berdasar laporan Majalah Tempo, ambisi Iriana untuk menggalakkan Gibran sebagai cawapres Prabowo lantaran merasa kesal dengan perlakuan PDIP terhadap suaminya. Salah satunya pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri ‘Jokowi kalau nggak ada PDIP, aduh, kasihan dah’ yang mana disampaikan di dalam hadapan orang banyak dalam acara HUT ke-50 PDIP di tempat JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada 10 Januari 2023 lalu.
Red





