Jakarta,REDAKSI17.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membubarkan Kabinet Perang yang mana digunakan beranggotakan enam orang. Hal itu menyusul mundurnya mantan Jenderal Benny Gantz dari Kabinet Perang tersebut.
Netanyahu dikabarkan akan mengadakan konsultasi mengenai perang Gaza dengan sekelompok kecil menteri, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant serta Menteri Urusan Strategis Ron Dermer yang mana mana sebelumnya berada dalam kabinet perang.
Langkah ini diumumkan ketika utusan khusus AS Amos Hochstein mengunjungi Yerusalem, berusaha untuk menenangkan situasi di tempat tempat perbatasan yang mana disengketakan dengan Lebanon, pada mana Israel mengatakan bahwa ketegangan dengan milisi Hizbullah yang mana yang disebut didukung oleh Iran sudah pernah lama membawa wilayah yang digunakan disebut mendekati konflik yang mana tambahan besar.
Kunjungan Hochstein ini dijalani setelah adanya kontak tembak antara Israel serta juga Hizbullah pada perbatasan antara Israel kemudian Lebanon. Mengutip Reuters, diberitakan sebelumnya, Militer Israel mengatakan pihaknya sudah pernah menewaskan individu anggota senior Hizbullah di tempat tempat Selaa pada Lebanon Selatan.
Puluhan ribu orang sudah dievakuasi dari rumah mereka, khususnya di area dalam kedua sisi yang digunakan dimaksud disebut Garis Biru yang dimaksud digunakan memisahkan kedua negara itu. “Kondisi saat ini bukanlah realitas yang digunakan hal tersebut berkelanjutan,” kata Juru Bicara pemerintah David Mencer dalam sebuah konferensi pers, mengutip Reuters, Selasa (18/6/2024).
Netanyahu telah lama diimplementasikan menghadapi tuntutan dari mitra nasionalis-religius dalam koalisinya, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, untuk dimasukkan ke dalam kabinet perang. Langkah seperti itu akan meningkatkan ketegangan dengan mitra-mitra internasional termasuk Amerika Serikat.
Forum ini dibentuk setelah Gantz bergabung dengan Netanyahu dalam pemerintahan persatuan nasional pada awal perang Gaza pada dalam bulan Oktober. Forum ini juga melibatkan mitra kebijakan pemerintah Gantz, Gadi Eisenkot, lalu Aryeh Deri, kepala partai keagamaan Shas, sebagai pengamat.
Gantz kemudian Eisenkot keduanya meninggalkan pemerintahan minggu lalu, atas apa yang mana mana merekan katakan sebagai kegagalan Netanyahu dalam membentuk strategi untuk perang Gaza.