Jakarta – Beberapa negara menerbitkan pengumuman perihal laporan serangan Israel ke Iran. Kebanyakan meminta-minta agar kedua pihak menahan diri untuk menghindari eskalasi tambahan lanjut.
Seperti diketahui, Israel dikabarkan meluncurkan rudal sebagai serangan balasan terhadap Iran pada Jumat (17/4/2024) dini hari. Hal itu diungkap pejabat senior AS kepada ABC News.
Peluncuran rudal yang dimaksud disebut menyusul serangan Iran pada Sabtu lalu, dalam mana negara hal itu mengirimkan tambahan dari 300 drone lalu juga rudal tanpa awak ke sasaran pada seluruh negeri. Semua, kecuali beberapa dicegat oleh Israel serta sekutunya, termasuk Amerika Serikat, kata para pejabat.
Sementara itu, sebuah ledakan terdengar dalam area kota Ghahjaworstan pada Iran, terletak dalam tempat barat laut kota Isfahan, menurut kantor berita semi-resmi Iran FARS, mengutip sumber-sumber lokal.
“Kota Ghahjaworstan terletak pada area dekat Bandara Isfahan serta pangkalan perburuan kedelapan Angkatan Udara,” lapor FARS, dikutip CNN International, Jumat (19/4/2024).
Lalu bagaimana reaksi negara-negara dunia terkait serangan ini? Berikut ulasannya, dikutip dari AFP.
1. China
China mengatakan bahwa pihaknya akan “terus memainkan peran konstruktif untuk meredakan situasi” setelah muncul laporan Israel menyerang Iran sebagai aksi balas dendam atas serangan Teheran pada pekan lalu.
“China menentang segala tindakan yang tersebut digunakan semakin meningkatkan ketegangan juga akan terus memainkan peran konstruktif untuk meredakan situasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian, dikutip AFP.
2. Badan Atom juga Energi Internasional (IAEA)
IAEA menyebutkan akan memantau situasi dengan sangat cermat. Ini disebabkan adanya proyek nuklir yang mana dimaksud dilaksanakan oleh Negeri Persia.
“IAEA dapat mengkonfirmasi bahwa tiada ada kerusakan pada situs nuklir Iran. Direktur Jenderal Rafael Grossi terus menyerukan semua pihak untuk menahan diri kemudian menegaskan kembali bahwa prasarana nuklir tidak ada ada boleh menjadi target dalam konflik militer,” tulis lembaga itu di tempat tempat X.
3. Oman
“Kesultanan Oman mengikuti ketegangan yang dimaksud terus berlanjut pada wilayah yang digunakan kemudian mengutuk serangan Israel pagi ini di area tempat Isfahan,” kata Kementerian Luar Negeri Oman, seraya menambahkan bahwa pihaknya juga mengecam kemudian juga mengecam serangan militer berulang-ulang Israel dalam wilayah tersebut.
“Oman sekali lagi mengimbau komunitas internasional untuk mengatasi penyebab kemudian akar ketegangan lalu konflik melalui dialog, diplomasi juga solusi politik, lalu untuk fokus pada upaya gencatan senjata dalam Gaza juga menggunakan hukum internasional lalu resolusi PBB untuk mencapai perdamaian yang tersebut mana adil serta abadi terkait penyelesaian permasalahan Palestina.”
4. Uni Eropa (UE)
“Kita harus melakukan segala kemungkinan, (sehingga) semua pihak menahan diri dari eskalasi dalam kawasan itu… Sangatlah penting agar kawasan ini tetap stabil kemudian semua pihak menahan diri untuk mengambil tindakan lebih banyak besar lanjut,” terang Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
5. Inggris
“Kami mengutuk serangan rudal Iran yang dimaksud ceroboh serta juga berbahaya terhadap Israel pada hari Sabtu juga Israel benar-benar miliki hak untuk membela diri,” kata Perdana Menteri Rishi Sunak.
“Namun seperti yang mana hal itu saya katakan kepada Perdana Menteri Netanyahu ketika saya berbicara dengannya (minggu ini) kemudian secara tambahan umum, eskalasi yang dimaksud dimaksud signifikan akan terjadi. Bukan demi kepentingan siapa pun, yang tersebut digunakan kami ingin lihat adalah ketenangan terjadi pada seluruh wilayah.”
6. Italia
“Kami mengundang semua orang untuk berhati-hati guna menghindari eskalasi,” Menteri Luar Negeri Antonio Tajani mengatakan kepada berita RAI dalam area Capri dalam mana Italia menjadi tuan rumah pertemuan para menteri luar negeri dari negara-negara Kelompok Tujuh (G7).
7. Swedia
“Ini adalah sesuatu yang kami dari pihak pemerintah tanggapi dengan sangat penting kemudian kami ikuti dengan sangat cermat,” kata Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom.
“Pertikaian lalu eskalasi harus diakhiri,” pungkasnya.
