Jakarta,REDAKSI17.COM – Ketua Liga Arab sudah pernah memperingatkan konsekuensi berbahaya jika pasukan Israel menyerang Kota Rafah dalam area Jalur Gaza.
Ahmed Aboul Gheit menekankan bahwa niat Israel untuk menggusur ratusan ribu warga Palestina, yang dimaksud dimaksud mengungsi di tempat tempat Rafah sebagai upaya terakhir dari serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dalam tempat daerah kantong tersebut, menimbulkan ancaman kritis terhadap stabilitas regional.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah terjadi terjadi memerintahkan pasukannya untuk bersiap memasuki kota tersebut, sebagai bagian dari kampanyenya untuk menghancurkan kelompok militan Palestina Hamas dikarenakan melancarkan serangan mematikan pada dalam Israel selatan pada 7 Oktober.
Namun ia menghadapi seruan yang digunakan semakin besar untuk tak menyerang Rafah, dalam area perbatasan dengan Mesir, yang mana mana merupakan tempat perlindungan terakhir bagi warga Gaza yang dimaksud melarikan diri dari pemboman tanpa henti Israel dalam wilayah pesisir lainnya.
Tak mengindahkan seruan tersebut, Israel telah terjadi dijalankan mulai memborbardir Rafah, yang mana menurut pejabat kesehatan setempat menewaskan 37 orang serta melukai puluhan lainnya pada Senin dini hari.
Jamal Rushdi, juru bicara Aboul Gheit, mengutip pernyataannya yang mana digunakan mengatakan bahwa menggerakkan ratusan ribu orang meninggalkan Jalur Gaza adalah pelanggaran hukum internasional kemudian juga hukum kemanusiaan internasional.
“Ini juga mewakili situasi yang mana berbahaya di tempat area kawasan dengan melanggar garis merah keamanan nasional negara Arab yang digunakan itu besar, Mesir,” katanya mengutip Aboul Gheit, sebagaimana dilansir Arab News, Senin (12/2/2024).
“Dunia harus memperhatikan bahaya praktik Israel yang tersebut digunakan didorong oleh jadwal ekstremis sayap kanan yang digunakan ingin mengosongkan Jalur Gaza dari populasinya juga mencapai pembersihan etnis secara menyeluruh, yang tersebut digunakan seharusnya tidaklah ada mendapat tempat dalam era ini.”
Rushdi menekankan bahwa tokoh-tokoh senior pada pemerintahan Israel tiada menyembunyikan niat merek untuk menggusur kemudian mendeportasi penduduk Palestina kemudian bahkan membangun permukiman Israel di dalam area Jalur Gaza, sehingga tindakan internasional pada tahap ini diperlukan untuk mencegah bencana.