Home / Nasional / Israel Siapkan Serangan Terakhir Hancurkan Hamas, AS Cs Warning Ini

Israel Siapkan Serangan Terakhir Hancurkan Hamas, AS Cs Warning Ini

Israel Siapkan Serangan Terakhir Hancurkan Hamas, AS Cs Warning Ini

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Israel meningkatkan serangan udara pada tempat Rafah semalam setelah menyatakan akan mengevakuasi warga sipil dari kota Gaza selatan juga melancarkan serangan habis-habisan meskipun sekutu memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan korban jiwa yang mana digunakan besar.

Petugas medis dalam dalam daerah kantong Palestina yang tersebut terkepung melaporkan lima serangan udara Israel dalam Rafah pada Kamis (25/4/2024) pagi yang tersebut digunakan menghantam sedikitnya tiga rumah, menewaskan sedikitnya enam orang termasuk orang jurnalis lokal.

“Kami takut dengan apa yang akan terjadi dalam Rafah. Tingkat kewaspadaan sangat tinggi,” tutur Ibrahim Khraishi, duta besar Palestina untuk PBB, kepada Reuters.

“Beberapa orang pergi, dia itu takut dengan keluarga mereka, tapi ke mana dia dapat pergi? Mereka tak diizinkan pergi ke utara sehingga dikurung di area dalam wilayah yang digunakan sangat kecil.”

Jalur Gaza mempunyai panjang sekitar 40 km (25 mil) juga lebar antara sekitar 5 km (3 mil) serta 12 km (7,5 mil) kemudian juga merupakan salah satu wilayah yang mana mana paling padat penduduknya dalam dunia.

Pada bulan ketujuh perang udara lalu darat yang mana digunakan menghancurkan, pasukan Israel juga kembali membombardir wilayah utara dan juga juga tengah wilayah kantong tersebut, serta di dalam dalam timur Khan Younis di dalam dalam selatan. Tujuan Israel adalah menghancurkan Hamas, meskipun tidaklah ada jelas bagaimana dia itu akan melakukannya.

Sebuah tim PBB yang digunakan digunakan mengunjungi lokasi persiapan lalu dermaga untuk operasi bantuan maritim terpaksa berlindung pada bunker pada hari Rabu setelah daerah hal hal tersebut diserang, kata pribadi juru bicara pada Kamis.

Mereka berada pada sana selama “beberapa waktu”, tetapi tidak ada ada ada yang mana mana terluka.

Kabinet perang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan “untuk mengkaji cara menghancurkan sisa-sisa terakhir, seperempat batalion terakhir Hamas, pada Rafah serta dalam tempat tempat lain,” kata juru bicara pemerintah David Mencer.

Dia menolak mengatakan kapan atau apakah forum rahasia itu akan memberikan lampu hijau untuk operasi darat di dalam area Rafah.

Israel telah terjadi lama membunuh sedikitnya 34.305 warga Palestina, kata otoritas kesehatan Gaza.. Serangan itu sudah menghancurkan sebagian besar daerah perkotaan, menyebabkan sebagian besar dari 2,3 jt penduduknya mengungsi serta meninggalkan banyak orang dengan sedikit makanan, air, atau perawatan medis.

Seorang pakar PBB yang dimaksud dimaksud berbicara setelah kunjungan ke Yordania kemudian Mesir mengatakan bahwa lembaga-lembaga bantuan melihat adanya peningkatan jumlah keseluruhan agregat pasien yang tersebut digunakan menderita kekurangan makanan akut pada wilayah kantong tersebut.

“Apa yang mana saya lihat pada tempat pada tempat ini sungguh menimbulkan trauma. Pasien-pasien yang tersebut dimaksud sebelumnya tiba di tempat dalam Mesir dengan gejala-gejala ledakan serta cedera akibat perang lainnya pada saat ini bergabung dengan semakin banyak pasien, seringkali anak-anak, dengan penyakit kronis serta kekurangan gizi parah,” tutur Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia pada dalam Wilayah Pendudukan.

Israel membalas serangan Hamas pada 7 Oktober yang digunakan menewaskan 1.200 orang lalu menyebabkan 253 orang disandera, menurut penghitungan Israel. Hamas yang digunakan didukung Iran bersumpah akan menghancurkan Israel sebab pendudukannya dalam wilayah Palestina.

Meningkatnya peringatan Israel mengenai invasi Rafah, tempat perlindungan terakhir bagi sekitar satu jt warga sipil yang dimaksud yang melarikan diri dari pasukan Israel ke utara pada awal perang, sudah pernah menggerakkan beberapa keluarga untuk pergi ke wilayah pesisir al-Mawasi atau mencoba menuju ke titik-titik yang tersebut digunakan tambahan utara.

Namun banyak yang digunakan dimaksud bingung ke mana dia harus pergi, lalu mengatakan bahwa pengalaman merek selama 200 hari perang sudah dilaksanakan mengajarkan merekan bahwa tiada ada tempat yang tersebut benar-benar aman.

Mohammad Nasser (34), ayah tiga anak, mengatakan dia telah dilakukan lama meninggalkan Rafah dua minggu lalu serta sekarang tinggal di dalam dalam tempat penampungan dalam Deir Al-Balah dalam Gaza tengah untuk menghindari serangan Israel kemudian juga tiada dapat melarikan diri.

“Kami lolos dari satu jebakan ke jebakan lainnya, mencari tempat-tempat yang digunakan mana dianggap aman oleh Israel sebelum dia mengebom kami di area dalam sana. Ini seperti permainan tikus juga jebakan,” katanya kepada Reuters.

“Kami mencoba beradaptasi dengan kenyataan baru, berharap keadaan akan menjadi tambahan baik, tapi saya ragu hal itu akan terjadi.”

Shaina Low, juru bicara Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan tampaknya jumlah total keseluruhan pengungsi dalam area Rafah, yang tersebut dimaksud berbatasan dengan Mesir, lebih tinggi tinggi sedikit. Dia mengatakan tim pada lapangan mengatakan penduduk memperkirakan akan terjadi invasi setelah hari raya Paskah Yahudi berakhir pada 30 April.

Seorang pejabat senior pertahanan Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa Israel siap untuk mengevakuasi warga sipil sebelum serangannya terhadap Rafah juga sudah membeli 40.000 tenda yang dimaksud masing-masing dapat menampung 10 hingga 12 orang.

Citra satelit Mawasi antara Rafah, Khan Younis kemudian laut, sebuah area pantai berpasir serta ladang yang digunakan hal tersebut belaka membentang sekitar 5 kali 3 km (tiga kali dua mil), menunjukkan pemukiman kamp yang mana mana signifikan didirikan selama dua minggu terakhir.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *