Home / Nasional / Jadi Komut Pertamina, Ahok Ditugasi 3 Hal Ini dari Jokowi

Jadi Komut Pertamina, Ahok Ditugasi 3 Hal Ini dari Jokowi

Jadi Komut Pertamina, Ahok Ditugasi 3 Hal Ini dari Jokowi

Jakarta,REDAKSI17.COM – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengamanatkan kepada dirinya 3 tugas utama saat menjabat posisi tersebut.

Ahok mengungkapkan bahwa dirinya diberikan tugas oleh Presiden RI Jokowi untuk memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan, bukan memberatkan APBN, serta juga menjaga tingkat inflasi.

“Apa tugas dari Bapak Mas Kaesang (Jokowi)? minimal tiga katanya, perbaiki defisit anggaran berjalan, jadi gimana pun usahakan jangan banyak impor,” jelasnya dalam kanal Youtube Kaesang Pangarep by GK Hebat, dikutip Selasa (10/10/2023).

Tugas kedua, Ahok melanjutkan, Presiden memohon agar perseroan juga tetap menjaga Anggaran Pendapatan serta Belanja Negara (APBN) tiada boncos.

Yang terakhir, dia mengatakan dirinya ditugaskan untuk menahan laju inflasi yang disebabkan oleh sektor energi, khususnya dari sisi transportasi.

“Yang kedua jangan bikin APBN nombok terus nih sebanding Pertamina, lu musti nyumbang duit dong. Nah yang digunakan ketiga apa, kamu pegang energi harus usahakan tak terjadi inflasi oleh energi rumah tangga terutama transport,” bebernya.

“Nah ide-ide ini yang dimaksud ditugaskan Presiden untuk dikerjakan,” tandasnya.

Seperti diketahui, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 25 November 2019.

Penunjukan Ahok sebagai salah satu pimpinan BUMN strategis sempat menyebabkan heboh publik, terutama dari kalangan pegawai serikat pekerja Pertamina.

Awal kehebohan ini pada mulai ketika Erick memanggil Ahok ke Kantor Kementerian BUMN. Setelah berjumpa Erick, Ahok memberikan penjelasan serta juga mengakui ‘dirangkul’ untuk bergabung dalam salah satu perusahaan pelat merah strategis.

Pasca pertemuan tersebut, mulai santer terdengar eks Gubernur DKI Jakarta itu akan menempati kursi pimpinan Pertamina, BUMN strategis sektor migas, meskipun tidaklah ada satupun statement resmi yang mana keluar dari Kementerian BUMN.

Isu Ahok yang digunakan mana akan menempati pejabat Pertamina pun mulai diperbincangkan publik. Banyak kalangan yang dimaksud mengupayakan rencana tersebut, namun bukan sedikit yang tersebut digunakan menolak.

Beberapa waktu sebelum penunjukannya sebagai Komisaris Utama Pertamina, media sosial sempat diramaikan dengan poster yang digunakan dimaksud diklaim dari Serikat Pekerja salah satu BUMN yang digunakan isinya adalah penolakan rencana penempatan Ahok.

Terlepas dari berbagai pro kontra yang dimaksud terjadi, Ahok sudah pernah lama dipilih menjadi Komisaris Utama Pertamina. Tugas utama yang tersebut mana diemban Ahok, adalah mengurangi impor minyak serta menggenjot perkembangan kilang.

“Saya rasa kan kalau pro-kontra bukan semata-mata semata Pak Basuki [Ahok]. Mungkin saya sendiri ada pro-kontra. Pak Chandra [Chandra Hamzah] juga ada pro-kontra. Yang penting kan begini, kasih kesempatan kita bekerja, lalu lihat hasilnya,” kata Erick saat ditemui di area tempat Istana Kepresidenan, Kamis (22/11/2019).

Sebagai informasi, PT Pertamina (Persero) kembali mengumumkan kinerja perusahaan pada tahun 2022. Tercatat, laba bersih perseroan melesat menjadi US$ 3,81 miliar atau Rp 56,6 triliun pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 yang digunakan sebesar US$ 2,05 miliar atau mencapai Rp 29,3 triliun.

Tak cuma sekali laba, revenue Pertamina tahun 2022 juga meningkat menjadi US$ 84,89 miliar atau naik 48% dari tahun 2021 yang tersebut mencapai US$ 57,5 miliar.

Adapun juga Ebitda Pertamina tahun 2022 ini mengalami lonjakan 47% menjadi US$ 13,59 miliar dari tahun 2021 yang dimaksud digunakan mencapai US$ 9,26 miliar.

“Tahun 2022 sanggup jadi kita tutup dengan sejarah tertinggi, Pertamina membukukan keuntungan US$ 3,81 miliar,” ungkap Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dalam Konfrensi Pers, Selasa (6/6/2023).

“Capaian ini bukan capaian windfall semata kemudian sebagainya, ada yang dimaksud dimaksud menyatakan ini dikarenakan ICP, kurs, ayo kita lihat data. Ini kinerja terbaik dari tahun ke tahun kalau dikatakan kurs tinggi kita pernah alami kurs tinggi beberapa tahun, ICP pernah di dalam dalam atas US$ 100 per barel tapi capaian gak demikian,” terang Nicke.

Dia menjabarkan, kontribusi terbesar dari capaian kinerja Pertamina sebenarnya dari pengeluaran. Di mana, Pertamina berhasil melakukan perampingan cost.

Nicke menyebutkan bahwa pada tahun 2012 – 2014 cost dari biaya dalam tahun yang tersebut mencapai 93% – 94%. Namun, pada tahun 2022 cost semakin ramping hingga mencapai 89%.

“Itu artinya ada penghematan juga kalau bicara 4-5% dari US$ 84 miliar itu bukan hitungan kecil juga gak dapat satu dua program, ini program cost optimal. Di mana, ada 267 program yang mana hal itu kita garap selama tahun 2022 untuk melakukan cost efficiency. Dan revenue tahun 2022 tahun terbaik serta kita berharap ini akan terus tumbuh berkelanjutan,” tandas Nicke.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *