Jakarta,REDAKSI17.COM – Jika sebagian besar reksa dana pasar uang dengan kinerja terbaik berhasil mencatatkan kinerja 4% secara year to date (YTD), maka reksa dana pendapatan tetap sanggup belaka dikisaran 5-6%. Bahkan ada yang digunakan itu berhasil mencapai 9%.
Berdasarkan data Edvisor.id, dari 10 reksa dana pendapatan tetap yang dimaksud berhasil mencatatkan kinerja terbaik secara YTD, ada satu yang tersebut hal tersebut sukses menorehkan kinerja 9,02%. Seluruh reksa dana ini juga miliki dana kelolaan yang dimaksud cukup besar alias dalam tempat atas Rp 10 miliar serta ada juga yang digunakan mana mencapai triliunan Rupiah.
Seperti diketahui, imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) baik tenor lima, 10, 15 hingga 20 tahun mulai mengalami penurunan dari 1 hingga 2 November 2023. Tentunya hal yang tersebut disebut akan sangat berdampak positif bagi reksa dana pendapatan tetap dengan underlying asset SBN.
Reksa dana pendapatan tetap merupakan intrumen penyertaan modal yang dimaksud dimaksud sangat sensitif terhadap kenaikan tingkat suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga umumnya direspons dengan penurunan tarif SBN yang tersebut dimaksud akhirnya berdampak pada kenaikan yield dari SBN.
Namun reksa dana pendapatan tetap sanggup menjadi solusi cerdas bagi penanam modal yang mana ingin mencari konstruksi kegiatan ekonomi dengan tingkat imbal hasil pada atas reksa dana pasar uang atau deposito.
Instrumen ini juga cukup baik digunakan untuk jangka menengah atau panjang sekalipun, bagi pemodal dengan profil risiko konservatif serta moderat.