Jakarta,REDAKSI17.COM – Impor pangan menjadi pokok bahasan dalam debat antara calon duta presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka lalu calon duta presiden nomor urut 03 Mahfud Md malam ini.
Mulanya, Mahfud mempertanyakan impor pangan yang dimaksud masih terjadi hingga saat ini. Padahal saat debat capres tahun 2019, Jokowi berjanji tidak ada ada akan melakukan impor. Bahkan, kata Mahfud, banyak mafia pangan dalam importasi pangan.
Menanggapi pertanyaan itu, Gibran mengatakan, sejak 2019 hingga 2022, Indonesia sudah swasembada beras. Tahun 2023 impor diimplementasikan sebab El Nino.
“Dan ini terjadi pada dalam sebagian besar belahan dunia. Kuncinya sekarang bagaimana kita sanggup bekerja sejenis melakukan ekstensifikasi lahan kemudian intensifikasi lahan pada dalam tingkat desa, dalam tingkat nasional secara efektif,” ujar Gibran.
Menurut dia, pupuk adalah kunci. Oleh lantaran itu, kemarin ada perkembangan pabrik pupuk pada Fakfak, Papua Barat, untuk meningkatkan produktivitas.
“Lalu mekanisasi. Ini kalau bukan ada mekanisasi produktivitasnya bukan meningkat, ada Combine Harvester lalu Rice Milling Unit. Ini wajib untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi foodlost atau foodwaste,” kata Gibran.
Mahfud menilai jawaban Gibran tak sesuai dengan substansi pertanyaannya. Mahfud bahkan membeberkan data impor pangan berbentuk kedelai 2 jt ton hingga beras 2,8 jt ton.
“Semakin tinggi hitungan impornya, semakin terdiversifikasi juga impornya dari data itu,” ujarnya.
