Home / Daerah / Jelang Akhir Tahun, Pasokan Bapok DIY Aman

Jelang Akhir Tahun, Pasokan Bapok DIY Aman

Lapor Pak Jokowi! Harga Beras Makin Mengkhawatirkan

 

Yogyakarta (14/12/2023) REDAKSI17.COM– Pasokan komoditas bahan pangan pokok (bapok) di kabupaten/kota se-DIY dipastikan sangat aman menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal 2023 dan Tahun Baru. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan panic buying lantaran dapat memengaruhi tingkat inflasi.

Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono mengutarakan hal demikian dalam Press Conference Hasil Pemantauan HBKN Natal dan Tahun Baru pada Kamis (14/12). Bertempat di Unit XIII, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, hadir mendampingi Beny, Kepala Biro APSDA DIY Yuna Pancawati, Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti, Asisten Direktur/Kepala Tim Perumusan Ekonomi Kantor Perwakilan BI DIY Arya Jodilistyo.

“Saya sampaikan bahwa pasokan untuk komoditas pangan DIY menjelang hari besar keagamaan nasional natal dan sampai tahun baru dalam kondisi tidak hanya aman, tapi sangat aman. Tapi catatannya, kategori aman dan sangat aman itu apabila konsumsinya sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai dengan keinginan. Jangan sampai terjadi panic buying, ramai-ramai kemudian kita borong. Hal itu akan mempengaruhi tingkat inflasi,” jelas Beny.

Beny mengungkapkan, memang terjadi perbedaan harga pada beberapa komoditas pangan pokok antara kabupaten dan kota se-DIY. Namun perbedaan harga tersebut sedikit, tidak begitu ekstrem atau tajam.

“Kemudian terjadi sedikit (kenaikkan) volume permintaan, namun (pasokan) masih stabil pada tataran di distributor. Jadi antara distributor dan supplier itu (pasokan) masih terjaga. Sehingga berikutnya, yang kita lakukan adalah komunikasi koordinasi lintas wilayah untuk menjaga pasokan,” ujar Beny.

Terkait komoditas cabai, disebutkan Beny, harga komoditas tersebut masih relatif cukup tinggi apabila dibandingkan dengan harga komoditas pangan pokok lain yang relatif terkendali. Selain dikarenakan musim kemarau panjang yang berlangsung pada tahun ini, kebiasaan pola tanam komoditas cabai yang dilakukan secara serentak membuat DIY kesulitan untuk menyediakan pasokan komoditas cabai secara berkelanjutan, sehingga kurangnya pasokan komoditas cabai membuat harga komoditas tersebut menjadi relatif cukup tinggi.

“Kebiasaan kita menanamnya bareng-bareng. sehingga panen itu bersama-sama, raya. Jadi supply yang diciptakan itu tidak bisa terbendung oleh kita. Sudah disampaikan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, besok (menanam) menggunakan teknologi supaya bisa membaca kebutuhan industri. Jadi kan dulu diramaikan, kalau panen barengan supaya mengurangi hama dan penyakit. Sekarang kan ada teknologi yang bisa digunakan. Sehingga rantai pasok itu terjaga seterusnya,” papar Beny.

Sebagai upaya untuk menjaga pasokan komoditas cabai, Beny mengatakan bahwa di Kabupaten Sleman, BI telah menggulirkan program lelang cabai. Program tersebut dilaksanakan tidak setahun sekali, melainkan pada berulang pada hari-hari tertentu. DIY sendiri menjalankan program lumbung mataraman sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga sustainable supply tetap terjadi.

“Sekali lagi jangan sampai terjadi panic buying, borong ramai-ramai. Karena stoknya tersedia dan itu aman. Dan itu nanti terjaga oleh kita dibantu oleh Bulog, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Kemudian distribusi di lapangan dibantu oleh Dinas Perhubungan. Juga dipantau bersama-sama dengan kabupaten/kota melalui bagian perekonomian. Kita lakukan ketugasan itu,” tutur Beny.

Kepala Biro APSDA DIY Yuna Pancawati menyampaikan, di Kabupaten Bantul pun telah dilaksanakan launching pasar lelang Piyungan. Dimana pasar lelang Piyungan ini akan menargetkan konsumen maupun petani wilayah Bantul di sisi Utara dan sekitarnya dengan komoditas cabai dan hortikultura.

“Di Kapanewon Piyungan ini memiliki luas lahan cabai sebesar 15,9 hektar dengan potensi hasil cabai sebesar 127,2 ton. Ini ditujukan untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas cabai di wilayah Bantul dan juga di sekitarnya. Pasar lelang Piyungan ini sementara masih dibuka belum setiap hari seperti yang dilakukan di Kabupaten Sleman. Ini masih dilakukan pada hari Minggu, Rabu, dan Jumat. Sore hari ini dilakukan jam 16.30 sampai dengan jam 19.00 WIB. Kedepannya nanti akan dibuka setiap hari namun menyesuaikan produksi yang ada,” terang Yuna.

Senada dengan Beny, Yuna pun menuturkan, kondisi pasokan komoditas pangan pokok di DIY sangat aman. Hal tersebut sendiri telah dipastikan pihaknyna melalui pantauan HGKN Natal dan tahun baru bersama TPID DIY yang telah dilakukan sejak 4-12 Desember 2023 di seluruh kabupaten/kota se-DIY.

Sementara itu, Asisten Direktur/Kepala Tim Perumusan Ekonomi Kantor Perwakilan BI DIY Arya Jodilistyo menyebutkan, hingga bulan November 2023, berdasarkan rilis BPS, inflasi DIY masih dalam rentang target inflasi nasional, meskipun ada kecenderungan kenaikkan. Dilaporkan, inflasi DIY pada November 2023 sebesar 0,35% (mtm), meningkat dari Oktober 2023 yang sebesar 0,25% (mtm). Secara kumulatif Januari hingga November 2023, inflasi DIY sebesar 2,80% (ytd), sementara pertumbuhan tahunannya meningkat menjadi 3,48% (yoy).

“Seperti yang disampaikan oleh Bu Yuna dan juga Pak Beny, sebenarnya pasokannya sudah aman, cuma memang siklus musiman inilah yang bergerak sehingga menyebabkan inflasi itu relatif mengalami kenaikan. Siklus dari inflasi di DIY ini itu tidak terlepas dari kondisi-kondisi seperti yang pertama adalah HKBN, baik itu puasa, Idulfitri dan juga Natal dan tahun baru itu akan cenderung membuat tekanan inflasi kita mengalami kenaikan. Selain itu juga ada libur anak sekolah yang juga membuat tekanan-tekanan inflasi mengalami kenaikan di DIY. Namun demikian di sisi lain, kita punya faktor yang bisa mengerem kenaikan inflasi tersebut. Dari sisi apa? yakni dari sisi pasokan panen baik itu padi maupun hortikultura yang membuat tekanan inflasi menjadi lebih terkendali,” kata Arya.

Hasil Survei Pemantauan Harga di Minggu I Desember 2023 menunjukkan tekanan inflasi bulan Desember diperkirakan masih akan berlanjut, terutama didorong oleh kenaikan harga cabai merah 30,77% (mtm), emas perhiasan naik 4,33% (mtm), dan gula pasir naik 4,77% (mtm). Tekanan inflasi lebih tinggi didorong oleh kenaikan harga tiket angkutan udara 1,72% (mtm) dan harga tomat 19,92% (mtm). Sementara itu, penurunan harga bensin menahan inflasi di bulan Desember.

Laju inflasi DIY pada tahun 2023 dan 2024 diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dengan prasyarat kecukupan bahan pangan pokok strategis. Sinergi kebijakan yang lebih kuat antara pemerintah baik pusat dan daerah, serta Bank Indonesia melalui implementasi GNPIP dan optimalisasi pemanfaatan anggaran pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan, diharapkan dapat mengarahkan inflasi dalam sasaran inflasi.

Pengendalian inflasi DIY demi mewujudkan keterjangkauan harga sendiri telah ditempuh melalui berbagai kegiatan seperti Optimalisasi Pelaksanaan Pasar Murah/Operasi Pasar yang sudah terlaksana sebanyak 435 kali hingga 26 November 2023. Program tersebut pun menjadi salah satu program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY. Penguatan pasar murah ini pun perlu dilakukan hingga ke level terkecil misalnya toko kelontong/pedagang keliling.

Selain itu juga dengan dilakukannya pemantauan harga pangan bersama TPID DIY, melalui SEGORO AMARTO yang digunakan sebagai acuan harga pasar komoditas pangan di DIY, serta distributor dan pasar lainnya. Pun dengan optimalisasi APBD.

Guna menjaga ketersediaan pasokan, perlu dilakukan penguatan sentra produksi dari level terkecil (kecamatan/desa) untuk komoditas bahan pokok penting; modernisasi pasca panen, pengolahan dan penyimpanan produk pertanian; dan penguatan Data dan Informasi melalui Pengembangan Neraca Pangan serta optimalisasi klaster pangan. Sementara untuk menjamin kelancaran distribusi, perlu terus dilaksanakan Perluasan Kerja Sama antar Daerah (KAD) dan optimalisasi diPanen.id.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *