Yogyakarta (03/12/2024) REDAKSI17.COM– Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY bersama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, melakukan pantauan harga dan stok bahan pokok guna memastikan ketersediaan stok dan harga barang tersebut di Gunungkidul aman dan stabil, khususnya jelang hari raya Natal dan tahun baru.
Usai melakukan pantauan di pasar Argosari Gunungkidul, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah DIY, Yuna Pancawati menyampaikan beberapa hal terkait dengan komoditas bahan pokok diantaranya beras, cabe merah hijau dan cabe rawit, bawang merah dan bawang putih. Minyak goreng, gula, telur, daging ayam dan daging sapi. Secara keseluruhan ketersediaan bahan pokok tersebut terbilang aman, jumlahnya mencukupi.
Sementara untuk harga beberapa bahan pokok terpantau stabil, namun ada juga bahan pokok yang mengalami peningkatan maupun penurunan harga. Cabe rawit termasuk bahan pokok yang mengalami penurunan harga yaitu dari harga minggu lalu Rp40.000 menjadi Rp30.000 dihari ini. Demikian juga dengan daging ayam ras, mengalami penurunan dari harga Rp36.000 menjadi Rp 35.000 per kilonya.
Diketahui untuk harga daging sapi masih stabil yaitu, untuk harga daging sapi kelas satu seharga Rp140.000 per kilogram, adapun untuk daging sapi kelas dua Rp 130.000 per kilogram. Dan terpantau harga eceran minyak goreng di pasar Argosari yaitu Rp15.500, justru dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng Rp15.700 per liter. Untuk beras medium SPHP Rp12.000 per kilogram. Adapun harga ikan terpantau masih aman, stabil, untuk ikan nila baru akan mengalami peningkatan harga ketika mendekati malam akhir tahun.
“Rata-rata untuk harga komoditi bahan pokok terpantau aman terkendali di pasar Argosari,” ucapnya. Yuna mengatakan, dalam rangka antisipasi masuknya barang illegal atau palsu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama tim pengawasan sektor perdagangan rutin melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Dalam konteks 4K yaitu memastikan Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga serta Komunikasi yang efektif. “Nah itu selalu kita tingkatkan di situ sehingga TPID Kabupaten Gunungkidul bersama-sama dengan TPID DIY bisa bersinergi mengendalikan harga untuk pengendalian inflasi” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, pihaknya senatiasa melakukan pengawasan secara rutin, mengecek barang-barang yang ada di pasar maupun di toko-toko modern dan mini market. Pengawasan diutamakan kepada pengecekan masa kadaluarsa suatu produk.
“Apakah barang yang dijual itu masih layak, artinya belum kadaluarsa apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru, intensitas pengecekan lebih ditingkatkan,” terangnya. Disampaikan juga bahwa, sampai dengan saat ini berdasarkan hasil pengecekan, belum ditemukan barang kadaluarasa dalam jumlah besar untuk dijual.
Selain melakukan pantauan harga di pasar Argosari, TPID DIY juga melakukan pantauan ke distributor Sembako (beras, minyak goreng, tepung terigu dan gula), CV Berkah Jaya. Dan juga agen LPG, PT Satria Permana Jaya.
HUMAS PEMDA DIY