Home / Nasional / Joe Biden Disebut Pikun dan Terlibat Skandal, Ini Respons Gedung Putih

Joe Biden Disebut Pikun dan Terlibat Skandal, Ini Respons Gedung Putih

Joe Biden Disebut Pikun dan juga Terlibat Skandal, Ini Respons Gedung Putih

Jakarta,REDAKSI17.COM – Gedung Putih melontarkan sanggahan keras terhadap laporan penasihat khusus yang mana dimaksud menggambarkan Joe Biden sebagai orang lanjut usia juga pelupa, serta menggambarkannya sebagai pukulan urusan kebijakan pemerintah terhadap presiden pada tahun pemilu.

Wakil Presiden AS Kamala Harris menyebut laporan pedas itu “bermotif politik” sementara moderat Gedung Putih Ian Sams mencapnya “tidak beralasan juga tak pantas” ketika mereka itu itu berusaha mempertanyakan ketidakberpihakan laporan tersebut.

Biden menolak menjawab pertanyaan mengenai laporan yang tersebut saat ia menjamu Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Ruang Oval untuk melakukan pembicaraan mengenai Ukraina pada Jumat (9/2/2024), namun malam sebelumnya ia menanggapi dengan marah temuan laporan tersebut.

Investigasi yang tersebut disebut membuktikan bahwa pria berusia 81 tahun dari Partai Demokrat yang digunakan tidaklah semata-mata menyimpan dokumen rahasia pada rumah serta garasinya secara ilegal, namun juga mencapnya sebagai “pria lanjut usia yang dimaksud bermaksud baik lalu miliki ingatan yang mana buruk”.

Para pendukung kemudian juga pembantu Biden bergegas membelanyamengenai isu yang digunakan digunakan sudah lama menjadi ‘titik lemah’ bagi Biden ketika ia mencalonkan diri untuk dipilih kembali pada November, kemungkinan besar melawan Donald Trump dari Partai Republik.

“Cara menggambarkan sikap presiden dalam laporan itu sangat salah berdasarkan fakta serta jelas bermotif politik,” kata Harris ketika ditanya tentang laporan tersebut, dilansir The Guardian.

Serangan Brutal

Dengan banyaknya pertanyaan mengenai ketajaman mental Biden, sorotan juga tertuju pada Harris dikarenakan ia akan menjadi orang pertama yang tersebut akan berhasil sebagai presiden jika ia mengundurkan diri atau dilumpuhkan.

Baik Biden maupun Harris mendapat tingkat dukungan yang yang rendah saat merekan itu berkampanye untuk empat tahun lagi dalam tempat Gedung Putih.

Strategi Gedung Putih tampaknya mulai secara langsung menargetkan penasihat khusus Robert Hur, pribadi Republikan yang mana ditunjuk oleh presiden Trump saat itu untuk menjadi pengacara AS untuk Distrik Maryland pada tahun 2017.

Namun Jaksa Agung Biden sendiri, Merrick Garland, yang digunakan digunakan menunjuk Hur sebagai penasihat khusus dalam kasus dokumen tersebut.

Senator Demokrat John Fetterman, yang digunakan meraih kemenangan penting pada negara bagian Pennsylvania pada pemilihan umum paruh waktu tahun 2022, mengatakan Hur mempunyai rencana sebagai “orang yang mana dimaksud ditunjuk Trump”.

“Itu hanyalah sebuah fitnah lalu tindakan murahan,” katanya mengenai laporan tersebut.

Menghadapi rentetan pertanyaan dari produser, Sams, perantara pada Kantor Penasihat Gedung Putih, mengatakan bahwa laporan itu berisi “kritik yang digunakan mana tidaklah ada beralasan lalu tak pantas.”

Dia tiada mengatakan bahwa Hur adalah manusia partisan, namun menyatakan bahwa penyelidik yang digunakan disebut merasa berada dalam tempat bawah tekanan untuk “melampaui kewenangannya” dikarenakan kondisi kebijakan pemerintah AS yang dimaksud dimaksud terpolarisasi.

“Kita berada dalam lingkungan urusan kebijakan pemerintah yang mana dimaksud sangat bertekanan. Dan ketika Anda menjadi penasihat khusus pertama dalam sejarah yang mana tidaklah mendakwa siapapun, maka ada tekanan untuk mengkritik,” katanya.

Picu Kemarahan

Sekutu lain juga bergegas membela presiden. Sekretaris Pers Biden, Karine Jean-Pierre, mengatakan kritik terhadap Biden sebagai orang yang mana tua juga berpikiran lemah tidaklah “benar-benar ada”.

Menggambarkannya sebagai seseorang “mentor”, dia menambahkan: “Tidak ada manusia pun pada gedung ini yang dimaksud digunakan akan mengatakan hal seperti yang mana yang disebut kami lihat dalam laporan ini tentang ingatannya.”

Partai Republik sudah pernah diimplementasikan memohonkan Biden untuk mengundurkan diri. Trump, yang digunakan menghadapi tuntutan pidana atas penyimpanan dokumen rahasia serta kemudian menolak bekerja identik dengan penyelidik, menuduh Departemen Kehakiman menerapkan standar ganda.

Biden memberikan tanggapan marahnya dari Gedung Putih pada Kamis malam, terutama mengecam penasihat khusus akibat mengklaim bahwa dia tak dapat mengingat kapan putranya, Beau, meninggal.

“Mengatakan bahwa dia tidak ada ada dapat mengingat kapan putranya meninggal adalah tindakan yang mana digunakan keterlaluan,” tambah Sams.

Red


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *