JETIS,REDAKSI17.COM – Setelah sebelumnya melakukan aksi bersih-bersih di kawasan Pasar Induk Giwangan, program Jogja Cling kembali hadir dengan kegiatan pembersihan fasilitas umum yakni jembatan. Pagi ini Jumat (28/8), tim Jogja Cling membersihkan vandalisme yang memenuhi sepanjang Jembatan Kleringan. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo turut serta dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Kodim 0734 Kota Yogyakarta ini sebagai upaya bersama untuk mewujudkan Kota Yogyakarta yang bersih, asri dan nyaman.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo bersama Kodim 0734 beserta jajaran, warga sekitar, dan berbagai pihak saat melakukan aksi bersih-bersih tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Hasto menekankan pentingnya semangat gotong royong yang dikenal dengan sebutan Segoro Amarto. Ia mengapresiasi Kodim 0734 beserta jajaran, warga sekitar, dan berbagai pihak yang ikut mendukung aksi bersih-bersih tersebut.

“Tiada hari tanpa gotong royong. Kita harus membersihkan tempat ini tidak tergantung anggaran pemerintah daerah. Untungnya kita bisa kesini sekaligus rapat dengan Pak RW,” ujar Hasto.

Pihaknya menuturkan, kunjungan ke wilayah sebaiknya tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga diikuti dengan diskusi untuk mencari solusi bersama. Dari hasil pertemuan dengan Ketua RW 13 Kampung Jogoyudan, Kelurahan Gowongan, Kemantren Jetis, nantinya Pemkot Yogya akan membantu pembuatan dua biopori jumbo diwilayah tersebut. “Alhamdulillah hari ini ada kesepakatan bertemu dengan Pak RW. Satu RW ini harus punya biopori yang cukup. Kalau kurang, kita tambah di tempat lain,” imbuhnya.

Hasto juga melakukan koordinasi tekait rehabilitasi di kawasan tersebut.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada pemberi bantuan dari Anisku Grup yang akan membantu memperindah bawah jembatan Klirengan. “Nanti akan di bantu Anisku Grup untuk merubah menjadi tempat yang unik dan kemudian menjadi tempat yang ikonik. perusahaan Anisku Group ini punya kepedulian terhadap lingkungan. Sehingga nanti insyaallah dari Anisku ini akan menyulap bawah jembatan ini menjadi ikonik. Tidak harus mahal-mahal tapi memiliki nilai seni,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RW 13, Bartholomeus Bimo Indharto, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian Pemkot Yogyakarta serta semua pihak yang terlibat. Menurutnya, persoalan sampah menjadi masalah utama di wilayah tersebut. “Permasalahan sampah ini yang paling mendesak untuk segera dituntaskan selain persoalan corat-coret. Bantuan biopori ini sangat berguna karena kami belum memiliki biopori kolektif,” katanya.

Ketua RW 13, Bartholomeus Bimo Indharto saat ikut berdiskusi terkait penanganan sampah diwilayahnya.

Dalam kesempatan ini, dukungan juga datang dari Anisku Group berkomitmen membantu memperindah kawasan bawah Jembatan Kewek agar lebih menarik dan ikonik.

Pemilik PT. Anisku Group, Andi W. Laurent mengungkapkan, siap mengajak lebih banyak mitra swasta untuk terlibat. “Kami usahakan ada beberapa teman yang akan ikut membantu supaya sedikit demi sedikit Kota Jogja jadi lebih bagus, dengan kesadaran tanpa mengandalkan APBN,” ujarnya.