UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan kembali menggelar Jogja Culture Show Selasa (24/6/2025) sore di Taman Budaya Embung Giwangan. Jogja Culture Show menampilkan pertunjukan kesenian rakyat kolaborasi cerita rakyat dan tari yang dikemas atraktif serta humoris. Jogja Culture Show di Taman Budaya Embung Giwangan menjadi destinasi pertunjukan baru bagi masyarakat dan wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta.
Jogja Culture Show diawali dengan pertunjukan rakyat yang dikemas humoris oleh beberapa seniman komedi lokal antara lain Dina Trinil dan Aldo Iwak Kebo. Mereka tampil dengan cerita Trinil kesurupan dan guyonan khas Yogyakarta seperti kata-kata plesetan berbahasa Jawa.

Setelah itu pertunjukan utama Kenesan menampilkan kelompok berkarakter perempuan kemayu dari muda dan sampai tua. Mereka menari dan berlenggak lenggok ingin mencari pasangan hidup. Yang membuat lucu para pemain Kenesan semuanya adalah pria yang sesekali diperlihatkan dari gaya menari dan berbicara. Lalu mereka memilih pasangan dengan memberikan bunga kepada para penonton terpilih untuk menari bersama.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Adhitya Surya Dharma dan Komandan Kodim 0734 Kolonel Inf Arif Setiyono yang hadir dalam pertunjukan itu dipilih sebagai pasangan oleh para pemain Kenesan. Mereka lalu menari bersama para pemain Kenesan di panggung terbuka Taman Budaya Embung Giwangan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengapresiasi dan senang dengan pertunjukan Jogja Culture Show. Menurutnya pertunjukan itu menghibur dan layak menjadi agenda rutin serta bisa menarik penonton baik masyarakat maupun wisatawan. Tak sekadar pertunjukan, tapi ada interaksi dengan para penonton.
“Acara yang diadakan di amphitheater ini sangat menghibur. Ini layak menjadi agenda (pertunjukan) rutin. Luar biasa mengajak para penonton dan saat menonton terhibur,” kata Wawan ditemui saat Jogja Culture Show.
Wawan menegaskan setelah Taman Budaya Embung Giwangan diresmikan banyak kegiatan yang digelar. Mulai dari pameran, kegiatan budaya dan Jogja Culture Show di panggung terbuka atau amphitheater. Penampilan para seniman dinilainya cukup menarik dalam mengemas sehingga penonton terhibur. “Sangat luar biasa. Ini menjadi suatu destinasi baru yang luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan Jogja Culture Show menjadi salah satu upaya memberikan ruang ekspresi dan aktualisasi seniman dan para sanggar atau paguyuban setelah melalui pembinaan Termasuk keberlanjutan kegiatan para seniman dengan profit sehingga pertunjukan Jogja Culture Show menerapkan tiket berbayar. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta melibatkan pihak swasta untuk membuat pertunjukan Jogja Culture Show secara reguler.
“Ini kami maksudkan bahwa di Taman Budaya Embung Giwangan punya salah satu satu pertunjukan reguler yang bisa diakses masyarakat maupun wisatawan. Jadi kami berharap wisatawan punya pilihan saat menyaksikan pertunjukan regular yang cerita rakyat. Kalau di Prambanan pertunjukan rutin sendratari Ramayana, kalau di Jogja Culture Show mengambil cerita-cerita rakyat, jadi ini bisa menjadi pilihan pertunjukan yang bisa dituju masyarakat atau wisatawan saat ke Yogyakarta,” terang Yetti.
Dia menjelaskan Jogja Culture Show menampilkan seni rakyat, cerita-cerita rakyat secara substansinya. Tapi kemudian dikembangkan dan dikemas lebih atraktif menjadi sajian pertunjukan Kenesan dan Se Se Hokse. Pertunjukan Kenesan mengambil dari sedikit cerita dari Ande-ande lumut yang dikemas lebih humor dan menghibur. Sedangkan Se Se Hokse diambil dari cerita rakyat Srandul, tapi dikemas lebih atraktif. Adapun informasi waktu pertunjukan dan tiket dapat dipantau melalui akun instagram Jogja Culture Show.