UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata akan menggelar Jogja Urban Enduro 2025 pada tanggal 28–29 November 2025. Untuk pertama kalinya, Kota Yogyakarta menghadirkan balap sepeda urban downhill-enduro di kawasan perkotaan, tepatnya di Kampung Jogoyudan, Kelurahan Gowongan, Kemantren Jetis, yang berada di sisi timur Tugu Yogyakarta.
Event perdana ini memadukan tantangan teknis olahraga sepeda gunung dengan budaya kampung kota serta daya tarik wisata urban yang menjadi ciri khas Yogyakarta.
Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yurnelis Piliang mengatakan, lokasi Jogoyudan dipilih karena kawasan bantaran Sungai Code tersebut telah berkembang menjadi ruang publik kreatif yang potensial menjadi destinasi wisata baru.
Yurnelis menyebut, lebih dari 100 pembalap dipastikan ambil bagian, datang dari berbagai kota seperti Blitar, Malang, Temanggung, Pemalang, Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Jogja Urban Enduro 2025 juga telah mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (Indonesian Cycling Federation) DIY.
“Event ini pertama kali kami selenggarakan. Kami ingin menghadirkan sport tourism berbasis urban enduro yang memadukan keunikan kampung wisata dan sungai di tengah kota,” jelasnya.
Menurut Yurnelis, event ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga bagian dari strategi pengembangan pariwisata Kota Yogyakarta.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan mampu menghidupkan kawasan bantaran Sungai Code sebagai ruang publik kreatif, mendorong perputaran ekonomi lokal, mulai dari UMKM kuliner, penyedia jasa, hingga homestay, meningkatkan promosi wisata melalui kedatangan atlet dan penonton dari berbagai daerah.
Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga menyiapkan UMKM terkurasi bekerja sama dengan LPMK dan masyarakat setempat. Selain itu, sebanyak 50 relawan juga disiapkan untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan pengaturan area publik selama event berlangsung.

Sementara itu, Perwakilan Komunitas MTB Jogja, Imam Wibowo, menyambut antusias penyelenggaraan Jogja Urban Enduro 2025. Ia yakin gelaran perdana ini berpotensi naik kelas menjadi event nasional.
“Sudah ada rider nasional dan pro rider yang datang. Enduro ini adalah bagian dari kompetisi MTB yang memadukan beberapa trek dan tantangan fisik. Nantinya peserta melewati gang sempit, ruang publik, dan area eksotis Kampung Jogoyudan,” ujarnya.
Tambahnya, event ini membuka banyak kategori, antara lain Men Elite, Men Open, Women Open, Men Master A, B, C, Men Master Expert, Hardtail, serta Kelas Eksebisi untuk pemula dengan total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 40 juta.
“Trek yang disiapkan melintasi tiga rute berbeda dengan kekhasan suasana kampung urban yakni gang sempit, belokan tajam hingga turunan teknis yang memicu adrenalin,” ungkapnya.
Imam menambahkan, jalur urban enduro berbeda dengan downhill pegunungan, sehingga obstacle dibuat lebih ringan namun tetap menantang. Trek juga melewati rumah warga serta fasilitas umum sehingga penataan keamanan menjadi prioritas.



